JudulGenangan Rob Di Desa Tompe Pasca Gempa 28 September 2018 |
Nama: HARUN PASKAHLIS BAGENDA |
Tahun: 2021 |
Abstrak Genangan Rob di Desa Tompe Pasca Gempa 28 September 2018. Harun Paskahlis Bagenda, Andi Rusdin ABSTRAK Pada tanggal 28 September 2018 terjadi Gempa Bumi yang terjadi di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Gempa yang mengakibatkan terjadinya penurunan tanah yang terjadi di Desa Tompe Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala, akibat dari penurunan tanah ini mengakibatkan banjir Rob yang terjadi karna muka air laut yang lebih tinggi Ketika pasang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tinggi dan luasan genangan yang terdampak di Desa tompe dengan mengambil data Topografi, batimetri,dan Pasang Surut dimana Perhitungan pasang surut menggunakan salah satu metode analisis harmonik yaitu metode Least Square. Metode Least Square adalah metode yang digunakan untuk menghitung konstituen pasang surut dari pengamatan yang dilakukan setiap jam selama waktu 15 hari dengan metode ini hasilnya dapat diambil data berupa tinggi muka air laut ketika pasang yaitu MHWL, MHWS, HHWL. Dari hasil analisa data pasang surut yang digabungkan dengan hasil analisa topografi desa Tompe Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala sehingga didapatkan luasan dari masing-masing tinggi muka air laut Ketika pasang yaitu MHWL dengan tinggi 0,9 m dan luasan 0,341 km² yang tergenang, MHWS dengan tinggi 1,867 m dan luasan 0,518 km², HHWL dengan tinggi 3,345 m dan luasan 0,590 km². Kata Kunci : Least Square, Pasang Surut, Muka air laut, Topografi, Batimetri. Rob inundation in Tompe Village after the 28 September 2018 Earthquake. Harun Paskahlis Bagenda, Andi Rusdin ABSTRACT On September 28, 2018, an earthquake occurred in Sigi Regency and Donggala Regency. The earthquake that resulted in land subsidence that occurred in Tompe village, Sirenja District, Donggala Regency, as a result of this land subsidence resulted in Rob flooding that occurred due to higher sea levels during high tide. This study aims to determine the height and area of the affected inundation in the village of Tompe by taking topography, bathymetry, and tidal data where the tidal calculation uses one of the harmonic analysis methods, the Least Square method. The Least Square method is a method used to calculate tidal constituents from observations made every hour for 15 days with this method the results can be taken in the form of data in the form of sea level at high tide, namely MHWL, MHWS, HHWL. From the results of tidal data analysis combined with the results of topographical analysis of Tompe Village, Sirenja District, Donggala Regency, so that the area of each sea level during high tide is MHWL with a height of 0.9 m and an area of 0.341 km² which is inundated, MHWS with a height of 1.867 m and an area of 0.518 km², HHWL with a height of 3.345 m and an area of 0.590 km². Keywords: Least Square, Tides, Sea level, Topography, Bathymetry. |