JudulANALISA PERBANDINGAN METODE MDP 2017 DAN METODE IRC DALAM PENENTUAN PERIODE TERJADINYA RETAK HALUS PADA PERMUKAAN JALAN LENTUR |
Nama: ARYA ANGRAENI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Retak halus adalah retak yang mempunyai lebar celah ? 3 MM, sifat penyebarannya dapat setempat atau seluas permukaan jalan. Beberapa penyebab utama retak halus adalah: bahan perkerasan atau kualitas material kurang baik, pelapukan permukaan, dan tanah dasar atau lapisan di bawah permukaan kurang stabil. Retak halus jika dibiarkan dapat berkembang menjadi retak yang lebih besar, karena air pada lapis permukaan bisa masuk ke lapisan yang lain. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui berapa tebal lapis permukaan menggunakan metode MDP 2017 dan IRC. Hasil ketebalan dari kedua metode tersebut di gunakan dalam penentuan periode terjadinya retak halus menggunakan metode HDM III. Kemudian, hasil periode terjadinya retak halus berdasarkan tebal dari kedua metode tersebut di bandingkan. Berdasarkan hasil analisis di dapatkan nilai Total tebal lapis perkerasan yang di dapatkan menggunakan metode MDP 2017 sebesar 59 CM, terdiri dari 4 CM lapis permukaan (AC-WC), 25 CM lapis base, dan 30 CM lapis sub base, dengan periode terjadinya retak halus 2,717 tahun. Dan untuk metode IRC di dapat total ketebalan sebesar 37 CM, terdiri dari 8 CM lapis permukaan (AC-WC), 15 CM lapis base, dan 14 CM lapis sub base, dengan periode terjadinya retak halus 1,415 tahun. Metode MDP 2017 37,29% lebih tebal dibandingkan metode IRC, dan Metode MDP 2017 47,92% lebih lama untuk terjadinya retak halus, dibandingkan metode IRC. Kata kunci : Periode, Retak Halus, MDP 2017, IRC, HDM III |