JudulPengaruh Daya Dukung Subgrade Terhadap Kedalaman Rutting Pada Konstruksi Perkerasan Lentur |
Nama: HIKMAWATI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Output yang perlu diketahui dalam merancang konstruksi perkerasan lentur AC WC adalah berapa lama infrastrukturnya dapat memberikan layanan berdasarkan kualitas dan akumulasi beban yang tersedia, dengan kata lain selama masa layanan diharapkan tidak ada kerusakan berarti pada konstruksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: Memprediksi umur layanan jalan saat mulai terjadi retak halus serta menentukan kedalaman rutting permukaan perkerasan jalan lentur. Adapun metode yang digunakan di dalam menganalisis penelitian ini dengan menggunakan metode HDM III dan Metode AASHTO 1986 serta Nomogram IRC:37-2001 digunakan untuk merencanakan total ketebalan konstruksi pavement yang baru berdasarkan parameter nilai CBR tanah dasar dari 2% hingga 10%. Penelitian ini dilakukan survey di lapangan berupa pengambilan sampel briket dan pengambilan data volume lalu lintas (LHR). Pengambilan sampel briket dilakukan pada 6 titik lokasi, masing- masing di STA : KM 00 + 300, STA : KM 00 + 350, dan STA : KM 00 + 375. Survey volume lalu lintas dilakukan selama 2 hari yaitu hari senin (mewakili hari kerja) dan hari sabtu (mewakili hari libur). Dari hasil analisis diketahui bahwa: 1) TYN terlama yaitu 4,70 tahun terjadi pada saat Wt 0,23 msa, dan dengan persentase pertumbuhan kendaraan sebesar 2,5%. Adapun TYN terkecil 0,49 tahun akan terjadi pada saat Wt sebanyak 2,49 msa dengan tingkat pertumbuhan kendaraan sebesar 10%. 2) Besarnya RDM-NC tergantung pada besarnya akumulasi Wt dan nilai CBR tanah dasar. Semakin besar CBR tanah dasar maka rutting akan semakin kecil sebagaimana didapatkan dari hasil perhitungan nilai RDM-NC untuk CBR tanah dasar berturut-turut adalah 3,45 mm, 3,42 mm, 3, 41 mm, 3,40 mm, 3,39 mm, 3,36 mm, 3,34 mm, 3,33 mm, 3,31 mm dan 3,28 mm. Kata kunci: Beban Gandar, California Bearing Ratio, Retak Halus, dan Rutting |