JudulPERBANDINGAN ANTARA METODE ADMIRALTY DAN METODE LEAST SQUARE ANALISA PASANG SURUT PANTAI TAIPA |
Nama: ALDI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Pemanfaatan Pantai Taipa sebagian besar digunakan sebagai tempat wisata dan juga terdapat pelabuhan penyeberangan, yang digunakan sebagai tempat penyeberangan penumpang, barang, dan kendaraan yang saat ini menjadi salah satu fasilitas yang terdapat di Pantai Taipa. Seiring berjalannya aktifitas tersebut, Pantai Taipa juga mengalami penurunan daya dukung pemanfaatan pantai seperti banyaknya sampah yang berserakan di tepi pantai dan juga rusaknya pantai akibat dampak bencana gempa dan tsunami di tahun 2018. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan perencanaan bangunan-bangunan pantai untuk mendukung pemanfaatan dan pengembangan wilayah sekitar pantai. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis akurasi prediksi pasang surut pada daerah survei untuk berbagai keperluan dalam perencanaan bangunan pantai. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan konstanta harmonik pasang surut selama periode tertentu, diantaranya metode admiralty dan least square. Dalam penelitian ini dilakukan analisa prediksi pasang surut dengan menggunakan data observasi selama 29 hari. Dari kedua metode tersebut dilakukan perhitungan tiap komponen pasang surutnya sehingga dapat dilakukan prediksi pasang surut dan dibandingkan hasilnya. Selisih nilai amplitudo terbesar terdapat pada komponen N2 perbandingan antara admiralty dan least square yakni sebesar -11,317 cm. Sedangkan untuk selisih beda fase terbesar terdapat pada komponen P1 yakni sebesar -132,079?. Berdasarkan bilangan Formzahl (F), didapat nilai F dengan metode admiralty yaitu 0,709, sedangkan dengan metode least square yaitu 0,447. Nilai RMSE yang dihasilkan metode least square lebih kecil yakni 24,992 cm dibandingkan metode admiralty yaitu sebesar 39,594 cm untuk panjang data 29 hari pada prediksi pasang surut bulan pertama. Kata kunci : Prediksi Pasang Surut, Admiralty, Least Square. |