JudulANALISIS POLA ARUS DI SEKITAR PANTAI DESA BATUSUYA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SMS 8.1 |
Nama: DIMAS BAGUS IMAM |
Tahun: 2020 |
Abstrak Pantai Desa Batusuya memiliki fungsi penting yaitu sebagai daerah muara dari tiga saluran air alami yang berbentuk sungai. Pantai Desa Batusuya termasuk kategori laut terbuka dimana berhadapan langsung dengan selat Makassar yang luas. artinya kondisi perairan dipengaruhi oleh arus laut lepas, pada kondisi ini gelombang pasang surut yang memberikan pengaruh besar terhadap arus yang terjadi. penelitian bertujuan untuk mengetahui pola arus di Pantai Desa Batusuya dengan menggunakan software RMA-2 (SMS 8.1) saat pasut minimum dan maksimum. Pemodelan numerik dilakukan menggunakan Software SMS 8.1 dengan Modul RMA-2. kemudian pemodelan dibatasi oleh dua kondisi batas yaitu debit sungai pada batas hulu dan tinggi muka air pada batas hilir. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat pasut maksimum adalah arus yang masuk dari selat Makassar mengarah ke pantai dan bergerak menuju ke arah selatan dan utara pantai. untuk arus yang mengarah ke utara membentuk pusaran air yang berada di bagian muara sungai akibat adanya pertemuan dari arus sungai Batusuya, kondisi geografis dan arus yang datang dari arah selat Makassar. Sedangkan pada pasut minimum, pola arus bergerak menyusuri pantai dari arah selatan dan utara menuju ke arah barat, dimana di bagian muara sungai Batusuya arus dari sungai menuju kearah selatan pantai dan berbelok kearah barat. Kata kunci : pola arus, sungai, pasang surut, model numerik Batusuya Coast has strategic function as the estuary area of three natural water channels in form of rivers. Batusuya Coast is categorized as open sea. The coast is directly facing the Makassar Strait. This position justifies that condition of the water is influenced by the open ocean currents. In this condition the tidal wave has a large influence on the current that occurs. The study aims to determine the pattern of currents in the Batusuya coast using RMA-2 (SMS 8.1) software at minimum and maximum tide. Numerical modeling is done using SMS 8.1 software with the RMA-2 module. Modeling is limited by two conditions which are river discharge at the upstream boundary and water level at the downstream boundary. Results show that the current pattern that occurs at maximum tide conditions is that the current entering from the Makassar Strait flows to the coast and moves towards the south dan north of the coast. Currents that point northward form a whirlpool at the mouth of the river due to a meeting of the Batusuya river currents, geographic condition and currents that flows from Makassar Strait. While the minimum tide occurs, currents pattern moves along the coast from south and north to west, where at the mouth of the Batusuya river the current flows from the river to south of the coast and turning west. Keyword : Current patterns, river, tide, numeric model |