JudulPERKUATAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN DINDING PENAHAN TANAH PADA LERENG SEKITAR GEDUNG POWER HOUSE PLTA POSO 2 SULEWANA |
Nama: EVA MUSDAYANTI |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK Dinding penahan tanah merupakan suatu kontruksi yang dibangun untuk menahan tanah yang mempunyai kemiringan dimana kemantapan tanah tersebut tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Masalah longsoran sering juga terjadi di sekitar gedung power house PLTA Poso 2 Sulewana terutama pada saat musim hujan yang mengakibatkan kelongsoran. Berdasakan kondisi tersebut, maka penulis melakukan studi yang bertujuan merencanakan suatu dinding penahan tipe kantilever. Perencanaan dinding penahan tanah memerlukan data yang diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan dan pengujian di laboratorium. Pengamatan dilapangan meliputi tinggi lereng, sudut lereng dan kondisi tanah, sedangkan untuk pengujian di laboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat mekanis tanah. Pengujian tersebut meliputi pengujian berat isi tanah dan pengujian geser langsung. Dari hasil perhitugan dinding penahan tipe kantilever, dengan dimensi H = 10 m dan B = 6,2 m didapat hasil perhitungan tidak aman terhadap adanya bahaya geser. Maka dengan ini di coba dengan menambahkan dua buah pengunci dengan kedalaman Df = 1,5 m. Dari hasil perhitungan untuk dinding penahan dengan adanya beban pengaruh gempa diperoleh stabilitas guling (overturning) = 3,429, geser (sliding) = 1,570, terhadap kapasitas daya dukung tanah = 5,226 dan penurunan = 2,003 cm. Untuk penulangan dinding digunakan tulangan Ø22 - 80 mm, tulangan bagi Ø16 – 100 mm dan tulang geser Ø12 – 50 mm. Untuk penulangan tapak menggunakan tulangan pokok Ø22 – 80 mm, tulangan bagi Ø16 – 100 mm dan tulang geser Ø12 – 50 mm. Sedangkan untuk penulangan tumit digunakan tulangan pokok Ø22 – 80 mm, tulangan bagi Ø16 – 100 mm dan tulang geser Ø12 – 50 mm. Untuk penulangan pengunci digunakan tulangan pokok Ø22 – 70 mm, tulangan bagi Ø16 – 90 mm dan tulang geser Ø12 – 50 mm. Kata kunci : Stabilitas Lereng, Dinding Penahan, Tulangan. |