| JudulPENGARUH PENGGUNAAN GEOTEKSTIL TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH TIMBUNAN |
| Nama: PRADNYA PARAMITA |
| Tahun: 2014 |
| Abstrak lah besar dan perlu memperhatikan kemampuan daya dukung serta kepadatannya. Untuk itulah diperlukan sebuah metode perkuatan guna memperbaiki dan meningkatkan daya dukung tanah timbunan. Salah satu metode perkuatan adalah dengan menggunakan geotekstil dan hasil perkuatan yang diperoleh ini kemudian dapat diketahui dengan melakukan pengujian CBR (California Bearing Ratio). Melalui penelitian ini akan diuji seberapa jauh pengaruh penggunaan geotekstil terhadap nilai CBR dan mengetahui variasi nilai CBR dari variasi perletakan perkuatan geotekstil pada tanah timbunan. Pengujian CBR dilakukan pada kondisi soaked (terendam) dan menggunakan metode pemadatan proctor modified. Penggunaan sampel tanah terdiri dari 2 jenis tanah timbunan yang masing-masing berasal dari sekitar lokasi pelaksanaan jalan lingkar Donggala. Perkuatan geosintetik menggunakan geotekstil woven tipe UW-250, dengan variasi perletakan perkuatan yaitu kondisi tanpa perkuatan, kondisi 1 (1 lembar perkuatan terletak di lapisan 4), kondisi 2 (1 lembar perkuatan terletak di lapisan 3), kondisi 3 (2 lembar perkuatan terletak di lapisan 2 dan 4) dan kondisi 4 (2 lembar perkuatan terletak di lapisan 1 dan 3). Pengujian sifat fisik pada masing-masing tanah timbunan yaitu pemeriksaan gradasi, berat jenis dan batas-batas atterberg untuk mengetahui klasifikasi tanah timbunan. Hasil pengujian diperoleh jenis tanah timbunan adalah pasir dan lempung. Kedua tanah timbunan tersebut menunjukkan peningkatan nilai CBR ketika diberi perkuatan geotekstil. Nilai CBR pada tanah pasir sebelum diberi perkuatan 58,72% (0,1”) dan 65,34% (0,2”), setelah diberi 1 lembar perkuatan nilai CBR untuk kondisi 1 sebesar 70,67% (0,1”) dan 78,41% (0,2”), untuk kondisi 2 nilai CBR sebesar 90,07% (0,1”) dan 112,87% (0,2”) dan perkuatan 2 lembar pada kondisi 3 nilai CBR sebesar 93,44% (0,1”) dan 105,83% (0,2”), sedangkan pada kondisi 4 nilai CBR sebesar 99,95% (0,1”) dan 111,30% (0,2”). Nilai CBR pada tanah lempung sebelum diberi perkuatan 30,80% (0,1”) dan 35,10% (0,2”), setelah diberi perkuatan 1 lembar nilai CBR kondisi 1 70,07% (0,1”) dan 77,70% (0,2”), kondisi 2 nilai CBR sebesar 61,57% (0,1”) dan 66,85% (0,2”), dan perkuatan 2 lembar nilai CBR kondisi 3 61,5% (0,1”) dan 66,30% (0,2”), sedangkan pada kondisi 4 nilai CBR 59,13% (0,1”) dan 64,78% (0,2”). Variasi peningkatan nilai CBR pada tanah pasir setelah diberi perkuatan geotekstil tidak begitu signifikan disebabkan tanah pasir sudah memberikan kontribusi terhadap kekuatan tanah. Lain halnya terjadi pada tanah timbunan lempung peningkatan nilai CBR yang cukup besar ketika diberi perkuatan lapisan geotekstil, dikarenakan lapisan geotekstil mampu memberikan peningkatan daya dukung yang maksimal. Kata kunci : Geotekstil, CBR, Tanah timbunan |