| JudulEVALUASI KINERJA SIMPANG PADA KAWASAN TAMAN GOR KOTA PALU (Studi Kasus Simpang Jl. Moh. Hatta – Jl. Gatot Subroto dan Simpang Jl. Moh. Hatta – Jl. Khairil Anwar – Jl. Mawar) |
| Nama: ANITA SORAYA |
| Tahun: 2014 |
| Abstrak yang salah satunya adalah sarana transportasi atau jalan. Seiring dengan kemajuan zaman dan pertumbuhan diberbagai aspek kehidupan, dari sini dapat kita simpulkan yakni terjadi peningkatan arus lalu lintas pada jalan-jalan perkotaan yang mengakibatkan bertambahnya permasalahan permasalahan lalu lintas. Untuk mengoptimalkan fungsinya, jalan harus memiliki kinerja yang standar dan direncanakan. Jl. Moh. Hatta merupakan bagian dari jalan utama yang ada di kota Palu, yang mana aktivitas di daerah jalan ini cukup besar. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa arus lalu lintas pada jalan Moh.Hatta baik sebelum maupun setelah adanya perubahan arah, sehingga dapat diketahui seberapa besarnya pengaruh perubahan arah lalu lintas tersebut terhadap kinerja simpang. Berdasarkan perhitungan hasil penelitian pada simpang Jl. Moh. Hatta – Jl. Gatot Subroto, menggunakan pengendalian lalu lintas dengan 3 fase. Berdasarkan analisis persimpangan tersebut masih mampu melayani arus lalu lintas, dimana derajat kejenuhannya (DS) 0,54, sedangkan untuk simpang tak bersinyal Jl. Moh. Hatta – Jl. Khairil Anwar – Jl. Mawar, didapat derajat kejenuhan (DS) 0,64. Namun setelah dilakukan perubahan arah lalu lintas nilai DS menjadi lebih kecil yaitu 0,36. Ini lebih baik dibandingkan dengan arah arus lalu lintas yang lama, dan setelah diprediksi untuk 5 tahun kedepan (sampai tahun 2018), simpang Jl. Moh. Hatta – Jl. Khairil Anwar – Jl. Mawar ternyata masih mampu untuk melayani arus lalu lintas yang terjadi. Sedangkan untuk simpang Jl. Moh. Hatta – Jl. Gatot Subroto masih mampu melayani arus lalu lintas yang terjadi pada simpang tersebut baik dalam kondisi eksisting maupun pada hingga tahun ke 5 (2018) dengan faktor pertumbuhan arus lalu lintas asumsi sebesar 5,70%. Kata Kunci : Lalu Lintas, Kinerja, Simpang, Derajad Kejenuhan, MKJI 1997. |