JudulSTRATEGI NEGOSIASI TRANSAKSI PENAWARAN HARGA BAWANG MERAH LOKAL PALU ANTARA PETANI DENGAN UMKM DI KOTA PALU |
Nama: ZALWA SALINGKAT |
Tahun: 2025 |
Abstrak Negosiasi harga antara petani dan UMKM di Kota Palu memegang peran penting dalam penentuan harga bawang merah lokal. Perbedaan kepentingan dan akses informasi sering memengaruhi hasil negosiasi. Penelitian ini mengkaji strategi yang digunakan kedua pihak untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi negosiasi antara petani bawang merah lokal di Desa Oloboju dengan pelaku UMKM di Kota Palu, khususnya dalam transaksi penawaran harga. Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilaksanakan di Desa Oloboju, Kecamatan Sigi, Kabupaten Sigi, dari bulan Februari hingga Juli 2025. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif melalui survei dan wawancara, dengan analisis data menggunakan uji Chi-Square dan kurva EQP untuk melihat hubungan dan kesepakatan harga antara petani dan UMKM. Responden penelitian dipilih secara sengaja, menargetkan petani yang berkolaborasi dengan UMKM, terdiri dari 15 petani dan 5 pemilik UMKM. Keberhasilan negosiasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kualitas produk, informasi harga pasar, dan volume pembelian. Analisis Chi-Square digunakan untuk menguji hubungan antara strategi negosiasi petani dan harga akhir yang disetujui. Data menunjukkan bahwa petani dengan informasi harga pasar yang akurat lebih berhasil mencapai kesepakatan, sedangkan mereka yang tidak memiliki informasi cenderung gagal. UMKM memperhatikan standar kualitas karena bawang akan digunakan untuk produk olahan. Ketika kualitas rendah, UMKM cenderung menawar lebih rendah atau membatalkan pembelian. Pengajuan volume yang masuk akal juga mencerminkan pemahaman petani tentang kemampuan produksinya. Strategi negosiasi yang efektif dalam proses tawar-menawar antara petani dan UMKM sangat bergantung pada pendekatan yang saling menguntungkan serta didukung oleh beberapa faktor kunci, strategi menang-menang (Win-win) dengan pendekatan komunikasi terbuka, transparansi informasi, dan kesepakatan yang bersifat jangka panjang. Dalam praktiknya, strategi ini melibatkan pertukaran informasi yang jelas mengenai kualitas bawang merah, volume permintaan, serta harga pasar yang berlaku. |