JudulAnalisis Bep (break Even Point) Selada Hijau Hidroponik Dengan Menggunakan Metode Nft (studi Kasus Pt Nina Agro Jaya) Di Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi |
Nama: YANSEN WAHYUDI LABUNO |
Tahun: 2025 |
Abstrak Pengembangan usaha berkaitan erat dengan pendapatan yang merupakan titik ukur yang sangat penting demi keberlanjutan suatu usaha di PT Nina Agro Jaya, sehingga dalam pelaksanaannya perlu adanya pengelolaan keuangan yang baik sehingga tercapai tujuan perusahaan agar tidak mengalami kerugian melalui penaksiran penurunan penjualan. Olehnya perhitungan titik impas perlu dilakukan untuk memberikan informasi tingkat capaian wajib penjualan pada usahatani yang dijalankan. Penelitian ini dilaksanakan di PT Nina Agro Jaya yang bertempat di Desa Pombewe di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif dengan menggunakan metode analisis Pendapatan dan analisis Break Even Point (BEP) atau biasa dikenal sebagai analisis titik pulang pokok. Hasil penelitian berdasarkan produksi selada hijau hidroponik pada bulan Januari 2025 diketahui total biaya produksi sebesar Rp.4.645.883, dengan jumlah penerimaan sebesar Rp.7.500.000 dari hasil produksi sebanyak 300 kg dan harga jual Rp.25.000 sehingga diperoleh pendapatan selada hijau hidroponik di PT Nina Agro Jaya sebesar Rp.2.854.117. Kondisi BEP tercapai pada saat PT Nina agro Jaya tercapai saat berproduksi sebesar 114,81 kg/proses produksi, dan pada posisi peneimanaan sebesar Rp. 2.853.932,26/proses produksi. Hal ini berarti produksi selada hijau hidriponik di PT Nina Agro Jaya akan memberi keutungan jika memproduksi diatas 114,81 kg/proses produksi, Saat ini industri memproduksi sebanyak 300 Kg per bulan dengan nilai penjualan sebesarRp 7.500.000/proses produksi yang berada di atas nilai BEP. Hal ini menunjukan bahwa usaha yang dijalankan oleh PT Nina Agro jaya telah memberikan keutungan. |