JudulANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH ANTARA TEKNOLOGI RICE TRANSPLANTER DAN KONVENSIONAL DI DESA TONGOA KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH |
Nama: RIFQA AFRILDA SUKRAN |
Tahun: 2025 |
Abstrak Rifqa Afrilda Sukran (E32121079) Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Antara Teknologi Rice Transplanter Dan Konvensional Di Desa Tongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah (di Bimbing Oleh Alimudin Laapo dan Yusak Paulus, 2024). Desa Tongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi terdapat dua metode yaitu menggunaakan teknologi rice transplanter dan konvensional. Rice transplanter adalah alat penanaman padi yang di pergunakan untuk menanam benih padi yang sudah di semai, secara otomatis dengan pengaturan jarak dan kedalaman yang konsisten, yang dapat meningkatkan pertumbuhan padi. sedangkan konvensional adalah menanam secara langsung/manual, dengan petani menanam bibit satu persatu tanpa pengaturan jarak yang seragam, dengan kualitas tanam bisa bervariasi, tergantung pada keahlian dan ketelitian petani. Meskipun kedua metode memiliki kelebihan dan kekurangan, Petani di Desa Tongoa sendiri masih belum mengetahui dengan pasti sistem mana yang lebih efektif dan menguntungkan bagi para petani di wilayah tersebut. Perbedaan metode ini akan mempengaruhi biaya produksi yang juga akan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani padi sawah sehingga penggunaan kedua metode padi perlu dilakukan untuk memahami manfaat ekonomis dan produktivitasnya secara lebih baik. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus – Desember 2024. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purpossive). Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang menerapkan Teknologi Rice Transplanter dan Konvensional di Desa Tongoa yang berjumlah 40 orang, yang dimana terbagi dua yaitu 14 responden yang menerapkan Teknologi Rice Transplanter dan 26 responden yang menerapkan Konvensional, karena petani tersebut memiliki informasi terkait pendapatan usahatani yang menerapkan Teknologi Rice Transplanter dan Konvensional. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, pendapatan, dan komparatif menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukan dalam konversi perhektar, dimana rata-rata produksi konvensional perhektar 1,636 dengan penerimaan rata-rata Rp 30.260.571Ha/MT sedangkan rata-rata produksi rice transplanter perhektar 2,522 dengan penerimaan rata rata Rp 19.635.714Ha/MT. Rata-rata Total biaya yang dikeluarkan oleh petani Teknologi Rice Transplanter lebih besar yaitu Rp 7.855.615Ha/MT sedangkan Konvensional yaitu Rp 6.082.939Ha/MT. Total pendapatan rata-rata perhektar oleh petani Teknologi Rice Transplabter lebih besar yaitu Rp 22.404.967Ha/MT sedangkan Konvensional yaitu Rp 13.552.754Ha/MT. Hasil uji menunjukkan nilai t sebesar -4,06 dengan p-value sebesar 0,0010, yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Karena t-tabel ? t-hitung, Hal ini berarti H0 (tidak ada perbedaan rata-rata) ditolak, yang berarti H1 teruji kebenarannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendapatan usahatani padi sawah dengan Teknologi Rice Transplanter lebih besar dibandingkan dengan Konvensional. |