Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulANALISIS PEMASARAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT (TBS) DI DESA LALUNDU KECAMATAN RIO PAKAVA KABUPATEN DONGGALA
Nama: NI WAYAN TANTRI
Tahun: 2024
Abstrak
Ringkasan Ni Wayan Tantri (E 321 20 322), Analisis Pemasaran Buah Segar Kelapa Sawit (TBS) di Desa Lalundu Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala (di Bimbing Oleh Arifuddin Lamusa dan Sulmi, 2024). Desa Lalundu merupakan salah satu Desa penghasil buah segar kelapa sawit tandan buah segar (TBS) di Kecamatan Rio Pakava. Permasalahan yang ada di Desa Lalundu Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala adalah jarak tempuh Pabrik Kelapa Sawir (PKS) yang jauh dan perbedaan harga yang relative besar antara harga yang diterima petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Petani dibayarkan dengan harga Rp.1.800-1950/kg sedangkan konsumen akhir membayar dengan harga Rp.2.150. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk saluran pemasaran, margin pemasaran, bagian harga yang diterima produsen dan efisiensi pemasaran buah segar kelapa sawit (TBS) di Desa Lalundu Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lalundu Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala pada bulan April sampai Juni 2024. Penentuan responden petani dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling) untuk mewakili populasi dengan jumlah produsen yang didapat sebanyak 32 petani kelapa sawit. Selain itu untuk menentukan responden pedagang digunakan metode penjajakan (Traching Sampling Method) sebanyak pedagang, sehingga jumlah sampel secara keseluruhan 35 responden. 3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk saluran pemasaran kelapa sawit di Desa Lalundu yaitu: Produsen Pedagang Besar ? Konsumen, Produsen? Pedagang pengumpul? Pedagang besar? Konsumen. Total margin pemasaran buah segar kelapa sawit (TBS) yang diperoleh pada saluran pertama yaitu Rp.200kg dan margin pemasaran saluran kedua yaitu Rp.350/kg. Margin pada saluran kedua lebih kecil dibandingkan pada saluran pertama.Besarnya bagian harga yang diperoleh produsen pada saluran pertama sebesar 90,69?n bagian harga yang diperoleh produsen pada saluran kedua yaitu sebesar 83,72%. Nilai efisiensi pemasaran pada saluran pertama sebesar 4,65?n untuk saluran kedua sebesar 13,88?ri kedua nilai efisiensi pada saluran pemasaran tersebut yang paling efisien adalah saluran pertama karena total biaya pemasaran yang dikeluarkan lebih kecil dan bagian harga yang diterima petani lebih besar maka dari itu nilai efisiensi pemasaran pada saluran kedua yang lebih kecil nilainya.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up