JudulAnalisis Pendapatan Usahatani Kakao Sambung Pucuk Di Kelurahan Pasangkayu Kecamatan Pasangkayu |
Nama: ARIADI |
Tahun: 2023 |
Abstrak kakao (Theobroma cacao L) ialah komoditas unggulan yang mempunyai nilai cukup berarti ialah selaku andalan ekspor. Kakao tercantum salah satu dari 4 komoditas pada zona perkebunan yang memperoleh devisa yang cukup besar selain dari komoditas kelapa sawit , karet , kopi serta kakao. Sistem sambung pucuk pada tanaman kakao adalah salah satu teknik mengembangbiakan tanaman yang digunakan untuk menyambung dengan menggunakan bagian tanaman yang telah diketahui kualitasnya yang produktif. responden yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebesar 33 Orang petani dari total anggota populasi sebanyak 130 orang petani kakao. Penentuan responden mengunakan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling Medhod). Analisis data yang digunakan adalah analsis Pendapatan dan penerimaan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas bahwa pendapatan usaha tani sambung pucuk kakao adalah menunjukka bahwa Rata-rata jumlah produksi kakao sambung pucuk di Kelurahan Pasangkayu sebanyak Rp.52.500, Kg/1,15 Ha atau Rp.1.590, Kg/1,15 Ha, dengan harga rata-rata Rp. 30.000 Kg/1,15 Ha dan rata-rata penerimaan yang diterimah oleh petani responden kakao sambung pucuk di Kelurahan Pasangkayu sebesar Rp.1.575.000.000/1,15 Ha atau Rp.47.727.272/1,15 Ha. rata-rata penerimaan petani dalam usahatani kakao sambung pucuk adalah Rp.47.727.272/1,15 Ha atau Rp. 41.501.97/Ha rata-rata total biaya usahatani sebesar Rp. 3.144.340. Ha atau Rp.2.734.208. Ha dan rata-rata pendapatan usahatani kakao sambung pucuk adalah Rp. 44.582.932/Ha atau Rp.38.767.767/Ha pendapatan petani kakao sambung pucuk di Kelurahan Pasangkayu rata-rata perbulan yaitu sebesar Rp. 3.715.244/1,15Ha/bulan atau Rp. 3.230.646/Ha. Kata Kunci : Analisis Pendapatan, Usahatani, Kakao Sambung Pucuk. |