Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulAnalisis Pendapatan Bawang Goreng Pada UD Hj Mbok Sri SSebelum Dan Sesudah Gempa Bumi Di Kota Palu
Nama: ARDITHA SAFITRI TOANA
Tahun: 2022
Abstrak
Arditha Safitri Toana (E 321 17 156) Analisis Pendapatan Bawang Goreng Pada UD. Hj Mbok Sri Sebelum dan Sesudah Gempa Bumi di Kota Palu. Dibimbing oleh Bapak Arifuddin Lamusa dan Ibu Siti Yuliaty Chansa Arfah, 2021. Indonesia adalah negara agraris artinya sebagian besar penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Salah satu bagian penting dari peningkatan pendapatan petani adalah mengolah hasil pertanian yang bersifat cepat rusak menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Bawang merah lembah Palu merupakan salah satu komoditi unggulan Sulawesi Tengah. Berbeda dengan bawang dari daerah Jawa, bawang dari lembah Palu memiliki keunikan cita rasa dan aroma yang khas pada bawang goreng tersebut. Bawang goreng ini juga memiliki tekstur yang padat, rasanya yang gurih serta memiliki aroma yang khas sehingga banyak disenangi oleh masyarakat sebagai bumbu masak maupun makanan ringan. Teori Creative Destruction oleh Joseph Schumpeter menyatakan bahwa bencana alam justru dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah pasca bencana alam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan bawang goreng pada UD Hj Mbok Sri sebelum dan sesudah gempa bumi di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan di UD. Hj Mbok Sri yang berlokasi di Jalan Dr. Abdurrahman Saleh, Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan pada bulan April sampai Juni 2021. Tempat Penelitian dipilih secara (purposive) dengan pertimbangan bahwa tempat penelitian merupakan salah satu sentra produksi bawang goreng di Kota Palu. Jumlah responden sebanyak 5 orang, terdiri dari 1 orang pimpinan perusahaan dan 4 orang karyawan. Penelitian ini menggunakan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh UD. Hj Mbok Sri per proses produksi bawang goreng sebelum gempa bumi tahun 2018 sejumlah Rp. 32.305.749,94 sedangkan pendapatan sesudah gempa bumi tahun 2018 sejumlah Rp. 28.436.496,45. Pendapatan sesudah gempa bumi menurun sebanyak 11,94% atau sama dengan Rp. 3.857.884,48. Pendapatan tersebut diperoleh dari produksi bawang goreng sebelum gempa bumi tahun 2018 sebanyak 176,53 kg bawang goreng dan sesudah gempa bumi tahun 2018 sebanyak 154,47 kg bawang goreng dengan harga sebelum maupun sesudah gempa bumi yaitu Rp. 30.000/100gr. Dengan demikian diperoleh penerimaan sebelum gempa bumi sejumlah Rp. 52.965.000,00 sedangkan penerimaan sesudah gempa bumi sejumlah Rp. 46.335.000,00.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up