JudulANALISIS PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI DESA TAMBARANA KECAMATAN POSO PESISIR UTARA KABUPATEN POSO |
Nama: SRI LAKSMI NARAYAN |
Tahun: 2022 |
Abstrak Sri Laksmi Narayan (E 321 17 020), Analisis Pemasaran Cabai Merah Keriting di Desa Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso ( Hadayani dan Husnul Khatima, 2022). Kabupaten Poso memiliki sumber daya lahan yang potensial bagi tanaman cabai merah keriting. Kabupaten Poso merupakan salah satu penghasil cabai merah keriting terbesar setelah beberapa Kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah, dengan luas panen 2.493 ha dan Produksi sebanyak 8.973 ton dengan produktivitas 3,60 ton/ha. Data tersebut menunjukan bahwa Kabupaten Poso merupakan salah satu Kabupaten yang produksi dan produktivitasnya cukup bagus di Sulawesi Tengah. Desa Tambarana merupakan salah satu desa penghasil cabai merah keriting yang ada di kecamatan Poso Pesisir utara, hal ini terlihat dari jumlah panen yang dimiliki Desa Tambarana seluas 21 ha dan menghasilkan produksi sebesar 95 ton dengan jumlah produktivitas 4,52 ton/ha.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk saluran pemasaran, margin pemasaran, bagian harga yang diterima petani serta efisiensi pemasaran cabai merah keriting di Desa Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utra Kabupaten Poso. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2021 di Desa Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso. Penentuan responden pada penelitian ini adalah petani cabai dan pedagang merah keriting yang ada di Desa Tambarana. Penentuan responden petani dilakukan dengan metode sensus. Metode sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan menjadi sampel, yaitu sebesar 35 orang responden yang mengusahakan cabai merah keriting di Desa Tamabarana. Penentuan responden pedagang dilakukan dengan cara penjajakan (Tracing sampling) sehingga diperoleh sebanyak 1 pedagang pengumpul dan 1 pedagang pengecer. sedangkan penentuan responden pada konsumen dilakukan dengan cara penjajakan (Tracing sampling) sebanyak 2 orang, sehingga jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 39 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan pada penelitian adalah margin pemasarana, bagian harga yang diterima petani dan efisiensi harga. Hasil analisis pemasaran menunjukan bahwa saluran pemasaran cabai merah keriting di Desa Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso terdapat dua saluran pemasaran yaitu: 1. Produsen/petani ? pedagang pengumpul ? pedagang pengecer ? konsumen akhir 2. Produsen/petani ? pedagang pengecer ? konsumen akhir Hasil analisis margin pemasaran cabai merah keriting saluran I MT= Rp10.000/Kg saluran II MT= Rp9.000/Kg. Bagian harga yang diterima petani saluran I sebesar 60,0?n saluran II sebesar 62,5%, nilai efisiensi pemasaran pada saluran I adalah sebesar 1,68?n saluran II sebesar 0,90%. Sehingga dari kedua saluran, yang paling efisien adalah saluran II. |