Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA TARIPA KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
Nama: AMALIA NURUL SAVITRI
Tahun: 2023
Abstrak
RINGKASAN Amalia Nurul Savitri (E 321 16 166) Analisis Pendapatan Usahatani Kakao di Desa Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Di bimbing Oleh Dr. Sulaeman, SP., MP dan Karlina Muhsin Tondi, SP. MP. Negara Indonesia sebagian penduduknya masih bermukim di daerah pedesaan (kira-kira 60%), artinya sektor pertanian masih memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Pertanian merupakan salah satu bidang yang diharapkan mampu menjadi penopang peningkatan kesejahteraan rakyat. Subsektor pertanian dapat berperan dalam pemulihan dan pertumbuhan perekonomian Bangsa Indonesia karena potensi sumberdaya alam yang besar dalam jumlah dan keragamannya. Kakao merupakan jenis tanaman yang sering tumbuh di daerah hutan hujan tropis. Kakao merupakan tanama perkebunan unggulan dengan volume produksi terbesar kelima setelah kelapa sawit, kelapa, karet, dan tebu. Selain digunakan sebagai bahan dasar dari pembuatan coklat dan berbagai jenis makanan serta minuman. Kakao juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. desa Taripa merupakan desa penghasil kakao terbanyak, dengan luas panen sebesar 103 Ha, produksi sebesar 60 ton dan Produktivitas sebesar 0,58 Ton/Ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usahatani yang diterima petani kakao di Desa Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Penentuan responden ini menggunakan metode acak sederhana (Simple Random Sampling). Pengambilan sampel sebanyak 33 orang dari jumlah populasi petani kakao sebanyak 128 petani kakao. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Taripa Kecamatan Sindue mengenai pendapatan usahatani kakao diperoleh bahwa rata-rata pendapatan petani adalah sebesar Rp. 17.352.045,55 / 0,74 Ha atau Rp. 23.448.710,20 / 1 Ha dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 18.754.545,45 / 0,74 Ha atau Rp. 25.261.224,49/ 1 Ha, dan rata-rata total biaya sebesar sebesar Rp. 1.402.499,91 / 0,74 Ha atau Rp. 1.895.270,15 / 1 Ha. Dengan rata-rata harga jual kakao sebesar Rp. 30.000 / Kg.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up