JudulANALISIS MANAJEMEN RANTAI PASOK CENGKEH DI DESA OMBOKECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA |
Nama: NALFAN |
Tahun: 2024 |
Abstrak RINGKASAN NALFAN ( E 321 15 250), Analisis Manajemen Rantai Pasok Cengkeh di Desa Ombo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala ( Di Bimbing Oleh Arifuddin Lamusa dan Moh. Alfit A. Laihi 2022 ) Komoditi cengkeh pada tahun 2015 mencapai luas panen 67,545 Ha dengan produksi sebesar 14.691 Ton dan pencapaian produksivitas sebesar 4.6 Ton/ Ha. Kabupaten Donggala merupakan salah satu daerah yang memiliki luas panen 4.463 Ha dengan produksi 1170 Ton, merupakan penghasil cengkeh kedua terluas setelah kabupaten Toli-Toli. Kecamatan Sirenja merupakan salah satu daerah penghasil cengkeh dengan luasan lahan 226 Ha, jumlah produksi sebesar 35 Ton, produktivitasnya 0,15 Ton/Ha. Kabupaten Donggala memiliki luasan lahan 4464 Ha dengan jumlah produksi 1432 Ton, Produktivitasnya 0,32 Ton/ Ha. Adapun Judul Penelian “Analisis Manajemen Rantai Pasok Cengkeh di Desa Ombo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala” dengan tujuan untuk mengetahui pola aliran rantai pasok cengkeh, mekanisme rantai pasar terkaid enggan aliran produk, aliran informasi dan aliran keuangan komoditas cengkeh. Dan untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran komoditas cengkeh di Desa Ombo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ombo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala pada Bulan Oktober sampai dengan Desember 2020, penentuan responden dengan menggunakan metode Porposive Sampling. Adapun responden yang digunakan sebanyak 21 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskrifit. Hasil analisi pemasaran menunjukan sistem rantai pasok cengkeh di Desa Ombo terdiri dari aliran barang dimana dimulai dari Petani, pedagang pengumpul dan konsumen. Hasil analisi Margin pemasaran cengkeh yaitu harga yang diterima oleh petani sebesar Rp 59.000 sedangkan yang dibanyarkan oleh konsumen sebesar Rp85.000 maka margin pemasaran sebesar Rp 26.000, oleh karena itu harga penjualan dari produsen ke pedagang pengumpul lebih rendah, sedangkan untuk efisiensinya sebesar 52.95 %. Maka Kesimpulan dari penelitian ini adalah belum efisienya harga yang didapatkan oleh petani d |