JudulANALISIS NILAI TAMBAH KELAPA MENJADI KOPRA DI DESA TANDAIGI KECAMATAN SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG |
Nama: AHMAD RAFIK |
Tahun: 2021 |
Abstrak RINGKASAN Ahmad Rafik (E 321 13 208). Analisis Nilai Tambah Kelapa Menjadi Kopra di Desa Tandaigi Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Hj. Saharia Kassa, MS, dan Dr. Yulianti Kalaba, SP., MP. 2020. Kelapa (cocos mucifera) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Selain berkontribusi pada ekspor Indonesia, sebagai hasil devisa, juga sebagai sumber pendapatan bagi petani kelapa itu sendiri, membantu penyerapan tenaga kerja dari sektor hulu sampai hilir setra berperan dalam pemenuhan kebutuhan domestik. Kelapa merupakan tanaman serbaguna karena seluruh bagian tanamannya bermanfaat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat nilai tambah kelapa menjadi kopra di Desa Tandaigi Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Tandaigi merupakan salah satu daerah penghasil kopra di Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian dilaksanakan selama ± 2 bulan yakni dari bulan September hingga Oktober 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah petani kelapa yang ada di Desa Tandaigi Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Penentuan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling (metode acak sederhana). Jumlah sampel yang ada sebanyak 123 Petani kelapa yang mengusahakan kopra. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata-rata produksi kopra yang dihasilkan oleh petani Kelapa di Desa Tandaigi Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Rata-rata sebesar 16.919.000 kg/musim panen, dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 4.289.545,455/musim panen, total biaya tenaga kerja yang digunakan oleh petani sebesar Rp. 31.529.500/musim panen. Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani pengusaha kopra sebesar Rp. 3.353.803,03/musim panen. Pendapatan diperoleh dengan mengurangi total penerimaan dan total biaya yang digunakan selama proses produksi kelapa menjadi kopra. |