JudulAnalisis Pendapatan Usaha Kopra Di Desa Ombo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala |
Nama: MUH.IKHTIAR |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRACT Coconut (cocos mucifera) is one of the plantation commodities that has an important role in the economy in Indonesia. The main results of the coconut at the farm level are mostly used in the form of primary products in the form of grains of coconut, copra and cooking oil traditionally processed. In the village of Ombo, almost all of the coconut seeds produced are processed into copra. The high production of copra in Ombo Village does not guarantee the high income received by copra entrepreneurs in the village. This is influenced by copra production and prices prevailing in the market. The purpose of this study was to determine the level of copra business income in Ombo Village, Sirenja District, Donggala Regency. The location of this research was chosen purposively with the consideration that Ombo Village is the largest copra-producing area in Sirenja District, Donggala Regency. The study was conducted for ± 2 months, from March to April 2019. Respondents in this study were copra farmers, farmers who processed their own products from coconut farming and processed them to become copra. Determination of respondents was done by simple random sampling (total random sampling) from the total number of copra business farmers in the study location, 104 of them were copra businessmen. The samples were 31 copra business farmers. This research uses secondary data and primary data. Analysis of the data used is income analysis. The results showed that the average amount of copra production produced by copra farmers in the village of Ombo was 1.321 kg/production with an average income of Rp. 5.284.000/production, while the average production cost incurred by copra farmers is Rp. 2.638.177/production. The average income earned by copra farmers is Rp. 2.645.823/production. Keywords: Copra business in Indonesia, Revenue ABSTRAK Kelapa (cocos mucifera) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Hasil utama kelapa ditingkat petani sebagian besar dimanfaatkan dalam bentuk produk primer berupa kelapa butiran, kopra dan minyak goreng yang diolah secara tradisional. Di Desa Ombo, biji kelapa yang dihasilkan hampir seluruhnya di olah menjadi kopra. Tingginya produksi kopra yang ada di Desa Ombo belum menjamin tingginya pendapatan yang diterima oleh pengusaha kopra yang ada di Desa tersebut. Hal ini dipengaruhi produksi dan harga kopra yang berlaku di pasaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha kopra di Desa Ombo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Ombo merupakan daerah penghasil kopra terbesar di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Penelitian dilaksanakan selama ± 2 bulan yakni dari bulan Maret hingga April 2019. Responden dalam penelitian ini adalah petani pengusaha kopra yakni petani yang mengolah sendiri hasil dari usahatani kelapa dan mengolahnya untuk menjadi kopra. Penetapan responden dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling) dari total keseluruhan petani pengusaha kopra di lokasi penelitian yakni sebanyak 104 orang petani pengusaha kopra yang dijadikan sampel adalah 31 orang petani pengusaha kopra. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata-rata produksi kopra yang dihasilkan oleh petani pengusaha kopra di Desa Ombo sebesar 1.321 kg/produksi dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 5.284.000/produksi, sedangkan rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani pengusaha kopra sebesar Rp. 2.638.177/produksi. Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani pengusaha kopra sebesar Rp. 2.645.823/produksi. Kata kunci: Usaha kopra di Indonesia, Pendapatan |