JudulAnalisis Pemasaran Biji Kakao Di Desa Mamkmur Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi |
Nama: SRI LESTARI |
Tahun: 2020 |
Abstrak Sri Lestari (E 321 12 032), Analisis Pemasaran Biji Kakao di Desa Makmur Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. (dibimbing oleh ArifuddinnLamusa dan Yulianti Kalaba) Sulawesi Tengah yang terletak didaerah tropis menjadi pendukung dalam upaya pengembangan sektor pertanian sebagai sumber pencaharian penduduknya khususnya tanaman kakao. Dalam penelitian ini memiliki permasalahan yaitu perbedaan saluran pemasaran dalam proses pemasaran biji kakao diantara pedagang pengumpul, karena panjang pendeknya saluran pemasaran akan mempengaruhi margin pemasaran, bagian harga yang diterima oleh petani dan juga berdampak pada efisiensi pemasaran karena semakin banyak lembaga pemasaran yang dilalui sehingga biaya yang dikeluarkan semakin banyak pula. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui saluran pemasaran biji kakao, margin pemasaran biji kakao, bagian harga yang diterima oleh petani, dan efisiensi pemasaran biji kakao.Permasalahan pemasaran yang ada didesa Makmur ada dua yaitu perbedaan harga dan juga saluran pemasarannya. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua bentuk saluran pemasaran biji kakao yang terdapat di Desa Makmur yaitu: 1) petani menjual biji kakao kepada pedagang pengumpul, dari pedagang pengumpul biji kakao diteruskan ke pedagang besar, pedagang besar menjual lagi ke industri yang ada di Kota Palu 2) petani menjual produksinya ke pedagang pengumpul kemudian pedagang pengumpul menjual biji kakao langsung ke konsumen akhir yang ada di kota Palu. Total margin pemasaran biji kakao yang diperoleh untuk saluran pertama yaitu Rp 15.000 dan total margin pemasaran biji kakao yang di peroleh untuk saluran kedua yaitu sebesar Rp 4.000. Total margin pada saluran kedua lebih kecil dibanding pada saluran pertama. Margin pada saluran ke dua lebih kecil dibanding pada saluran pertama Besarnya bagian harga yang diterima petani pada saluran pertama pemasaran biji kakao yaitu sebesar 62,50% sedangkan bagian harga yang diterima disaluran kedua sebesar 87,10%, sehingga petani dianjurkan menjual hasil produksinya dengan menggunakan saluran kedua karena bagian harga yang diterima petani lebih besar Nilai efisiensi pemasaran salura pertama sebesar 2,21?n untuk saluran kedua sebesar 1,07%. Sehingga saluran kedua lebih efisien dari saluran pertama karena biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. |