| JudulKadar N Dan P Tanah Serta Serapannya Oleh Tanaman Terong Lalap Hijau (Solanum Mengolena L.) Akibat Dari Pemberian Pupuk Dan Agregat Tanah Yang Berbeda |
| Nama: AJI PURNOMO |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Aji Purnomo (E28121244). Kadar N Dan P Tanah Serta Serapannya Oleh Tanaman Terong Lalap Hijau (Solanum Melongena L.) Akibat Dari Pemberian Pupuk Dan Agregat Tanah Yang Berbeda (Dibimbing oleh Uswah Hasanah dan Rezi Amelia, 2025) Terong lalap hijau (Solanum melongena L.) merupakan salah satu tanaman yang produksinya cenderung meningkat sebanding dengan permintaan konsumen yang juga meningkat karena menyadari khasiatnya, Oleh karena itu, harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas tanaman terong lalap hijau sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk di indonesia. Peningkatan produktivitas tanaman dapat dilakukan dengan melalui pemupukan dan olah tanah dengan menyediakan unsuh hara dan agregat tanah yang baik untuk tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar N dan P pada tanah serta penyerapannya oleh tanaman terong lalap hijau sebagai akibat dari aplikasi dua jenis pupuk yang berbeda (Kompos kotoran sapi dan NPK) pada tanah dengan agregat yang berbeda. Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan informasi yang penting untuk dipahami dalam menentukan jenis pupuk dan cara olah tanah yang paling efektif dalam mendukung pertumbuhan dan produktivitas tanaman terong lalap hijau. Penelitian ini dilaksanakan di Screenhouse Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Analisis tanah serta serapan oleh tanaman dilaksanakan di Laboratorium unit Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Maret 2025. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 4 ulangan (1 ulangan untuk serapan dan 3 ulangan untuk kadar tanah) sehingga menjadi 36 pot. Perlakuan yang digunakan yaitu: P0A1 (Tanpa Pupuk + agregat tanah <2 mm), P0A2 (Tanpa Pupuk + agregat tanah 2-7 mm), P0A3 (Tanpa Pupuk + agregat tanah 7-15 mm), P1A1 (Pupuk kompos kotoran sapi + agregat tanah <2 mm, P1A2 : Pupuk kompos kotoran sapi + agregat tanah 2-7 mm), P1A3 (Pupuk kompos kotoran sapi + agregat tanah 7-15 mm), P2A1 (Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 + Agregat tanah <2 mm), P2A2 (Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 + Agregat tanah 2-7 mm), P2A3 (Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 + Agregat tanah 7-15 mm). Hasil penelitian yaitu perlakuan P2A2 memberikan ketersediaan N lebih tinggi pada tanah yaitu sebesar 0,48?n juga lebih baik dalam meningkatkan serapan N oleh tanaman yaitu sebesar 4,08 mg/g. Perlakuan P2A1 memberikan ketersediaan P lebih tinggi pada tanah yaitu sebesar 64,06 mg/100g dan juga lebih baik dalam meningkatkan serapan P oleh tanaman dibandingkan yaitu sebesar 0,138. Nilai koefisien determinasi sebesar 40,62 % kadar N-Jaringan tanaman disebabkan oleh N-Total dalam tanah. Hal yang sama juga terjadi pada kadar P-Jaringan tanaman yang disebabkan oleh P-Total dalam tanah sebesar 50,64 %. Kata Kunci : Terong, N-Total tanah, N-Jaringan, P-Total dan P-Jaringan |