JudulPeningkatan Mutu Fisiologis Benih Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Dengan Menggunakan Ekstrak Bawang Merah Dan Air Kelapa Muda |
Nama: SILVA ANDANI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Benih yang unggul dan bermutu diperlukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Kemunduran benih dipengaruhi oleh genetik, kadar air benih dan suhu. Salah satu indikator mutu benih adalah viabilitas dan vigor yang tinggi. Organik priming merupakan perlakuan pendahuluan untuk meningkatkan mutu fisiologis benih menggunakan bahan organik. Media yang dapat digunakan sebagai organik priming antara lain adalah ekstrak bawang merah dan air kelapa muda. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh benih cabai rawit yang memiliki mutu fisiologis tinggi pada setiap konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda yang sesuai untuk peningkatan mutu fisiologis benih cabai rawit, memperoleh benih cabai rawit yang memiliki mutu fisiologis tinggi, memperoleh konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda yang sesuai untuk peningkatan mutu fisiologis benih cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Waktu penelitian dimulai dari Bulan Januari sampai Maret 2025. Penelitian ini menggunakan benih cabai rawit kadaluarsa dan benih hasil petani bermutu rendah. Faktor pertama yaitu benih cabai rawit. Faktor kedua adalah pengaruh pemberian 25?n 30 % ekstrak bawang merah serta 25?n 30 % air kelapa muda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam (ANOVA). Apabila terdapat Perlakuan yang berbeda nyata dan sangat nyata diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara benih cabai rawit dan konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan mutu fisiologis benih, peningkatan mutu fisiologis benih kadaluarsa memberikan hasil yang terbaik yaitu dengan nilai daya berkecambah 91%, kecepatan berkecambah 28,30%, serta potensi tumbuh maksimum 94%, peningkatan mutu fisiologis menggunakan air kelapa muda 30% memberikan hasil terbaik pada proses perkecambahan benih yaitu memiliki daya berkecambah 94?n potensi tumbuh maksimum 96,67% sedangkan ekstrak bawang merah 30% memberikan hasil yang terbaik pada fase pertumbuhan yaitu panjang hipokotil 5,28 cm dan tinggi tanaman 7,13 cm. |