JudulANALISIS BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH PADA LOKASI LAHAN TERDAMPAK LIKUIFAKSI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KELOR (Moringa Oleifera L) DI KELURAHAN PETOBO KOTA PALU |
Nama: REYNA ANDARA REGITA S.MUSA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Likuifaksi merupakan fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran gempa. Likuifaksi pada tanah bersifat merusak dan menimbulkan dampak negatif yang besar terhadap stabilitas tanah, dan dapat menyebabkan perubahan terhadap sifat-sifat tanah baik secara fisik maupun secara kimia, serta hilangnya lahan pertanian yang sangat merugikan petani karena kehilangan tempat mata pencaharian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesuburan tanah pada lahan yang terdampak likuifaksi dan untuk mengetahui pertumbuhan 4 genotipe tanaman kelor pada lahan yang terdampak likuifaksi. Penelitian ini disusun menggunakan metode survei dan uji pertumbuhan kelor menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) satu faktor, jika perlakuan berpengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Pengambilan sampel tanah dengan dilakukan dengan teknik purposive sampling secara komposit untuk uji analisis laboratorium, adapun data untuk menunjang parameter kesuburan tanah adalah pH, N-total, C-organik, P-total, K-total, KTK, dan KB (kejenuhan basah). Hasil penelitian menunjukan bahwa C-organik analisis awal 1,51 % sedangkan analisis akhir menurun menjadi 0,52 % memiliki kriteria yang sama yakni rendah. N-total tanah pada analisis awal 0,19 % menurun 0,06 ?ngan kriteria rendah hingga sangat rendah, P-total tanah pada analisis awal 18,33 meningkat 58,16 setelah analisis akhir dengan kriteria rendah hingga tinggi, K-total tanah analisis awal 19,46 menurun hingga 14,61 dengan kriteria yang sama yaitu rendah. analisis awal pH H2O meningkat dari 5,12 menjadi 7,81 setelah analisis akhir memiliki kriteria masam hingga agak alkalis sedangkan pH kCl analisis awal 4,38 meningkat 7,51 dengan kriteria sangat masam hingga netral. KTK analisis awal memiliki kriteria rendah berkisar 14,18 pada analisis akhir 15,86 dengan kriteria yang sama yakni rendah. K-tersedia analisis awal berkisar 0,26 memiliki kriteria rendah pada analisis akhir menurun hingga 0,01 dengan kriteria sangat rendah. KB tanah mengalami peningkatan 49,72 menjadi 63,87 dengan kriteria sedang hingga tinggi. Hasil pengamatan stek 4 genotipe menunjukan bahwa genotipe Balaroa 05 memberikan nilai rata rata tertinggi pada semua variabel pengamatan namun Tondo 19 memiliki hari tercepat pada variabel muncul tunas sedangkan Palolo 24 merupakan genotipe paling rendah nilai rata ratanya pada semua variabel pengamatan. |