JudulEvaluasi Koefisien Keragaman Fenotipe Dan Genotipe Beberapa Galur Padi Gogo Lokal Pada Hasil Seleksi Galur Murni Generasi F6 |
Nama: HASRIADI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Padi merupakan tanaman pangan utama masyarakat Indonesia yang sampai saat ini belum dapat digantikan oleh komoditi lain sebagai makanan pokok. Tanaman padi sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Peningkatan produksi beras saat ini menjadi prioritas utama untuk mengatasi kekurangan suplai padi, dimana tingkat produksi beras terus mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, sementara kebutuhan pangan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien keragaman fenotipe pada beberapa sifat-sifat galur padi gogo lokal pada hasil seleksi galur murni generasi F6, dan untuk mengetahui nilai koefisien keragaman genotipe yang rendah hingga tinggi pada beberap galur padi gogo lokal pada hasil seleksi galur murni generasi F6. Penelitian dilakukan di Lahan Penelitian di Desa Tamarenja, Dusun III (Kalama), Kecamtan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala, pada ketinggian tempat 180-250 mdpl, dengan letak lintang 00?26’51.5” LS dan 119?49’50” BT. Penelitian dilaksanakan dari bulan September 2023 sampai Februari 2024. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok, dikelompokkan berdasarkan dengan penyinaran matahari, suhu dan kemiringan lahan, menggunakan enam galur sebagai perlakuan yaitu: Jahara, Pulu Konta, Puyumenso, Pae Dupa, Puyutas Dan Pulu Tau Leru, yang diulang sebanyak empat kali sehingga mendapatkan 24 bedengan percoban, dimana setiap bedeng percobaan terdapat 28 rumpun tanaman, dengan demikian terdapat 672 rumpun tanaman padi pada lahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien keragaman fenotipe yang tinggi terdapat pada jumlah anakan, jumlah anakan produktif dan presentase gabah hampa. Koefisien keragaman fenotipe sedang terdapat pada jumlah daun, panjang daun, panjang malai, jumlah gabah/malai dan berat 1000 gabah. Sedangkan koefisien keragaman fenotipe yang rendah terdapat pada tinggi tanaman, umur keluar malai dan umur panen. Koefisien keragaman genotipe tinggi, terdapat pada jumlah anakan. Koefisien keragaman genotipe sedang terdapat pada panjang daun, jumlah anakan produktif, Panjang malai, jumlah gabah/malai, persentase gabah hampa dan Produksi ton/ha. Sedangkan koefisien keragaman genotipe rendah terdapat pada tinggi tanaman, jumlah daun, umur keluar malai, umur panen dan berat 1000 gabah. |