Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulEKSPLORASI FUNGI MIKORIZA ARBUSCULAR (FMA) ASAL RIZOSFER BEKAS LIKUIFAKSI PADA TANAMAN BELUNTAS (Pluchea Indica)
Nama: SAFRUDIN
Tahun: 2023
Abstrak
ABSTRAK Fungi mikoriza arbuskula merupakan asosiasi antara fungi dengan akar tanaman. Asosiasi ini berkembang luas dialam, hampir sebagian besar tanaman mampu bersimbiosis dengan fungi mikoriza arbuskula. Kehadiran FMA pada akar tanaman dapat memberikan berbagai keuntungan kepada tanaman inang seperti perluasan daerah serapan hara, toleransi terhadap cekaman kekeringan, menghindarkan tanaman inang dari patogen tanah. Selain keuntungan tersebut, FMA dapat berkolaborasi dengan mikroorganisme tanah lainnya seperti dengan rhizobium. Secara umum, keduanya mempunyai kemampuan yang sama untuk membantu dan meningkatkan pertumbuhan tanaman inang. Hal lain yang menarik dari FMA adalah kemampuannya untuk ikut meningkatkan agregasi tanah. Kemampuan ini dapat digunakan untuk bidang pertanian dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen. Asosiasi antara tanaman dengan FMA, tanaman dapat lebih efisien dalam penyerapan unsur hara.Penelitian dilaksanakan di Screen House JL, Uwe Goyo, Tondo, Kec, Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Penelitian dimulai dari Juli hingga September 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas satu faktor dengan 5 perlakuan yakni, :K0= Kotarindau K1= Langaleso K2= Jono Oge K3= Balaroa K4= Petobo. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan setiap percobaan menggunakan 5 tanaman dengan jumlah unit percobaan sebanyak 125 pot kultur. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), apabila sidik ragam berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari masing-masing perlakuan terhadap variabel yang diamati. Didapatkan jumlah Spora FMA yang berbeda pada tanah asal rizosfer bekas likuifaksi pada tanaman beluntas, terutama tanah asal rizosfer langaleso yang menghasilakan jumlah spora FMA paling tinggi setelah kultur trapping yaitu sebanyak 210 total spora per 10 gram tanah, didapatkan perbedaan kemampuan tumbuh tanaman kacang ruji (P. javanica) dari beberapa tanah asal rizosfer bekas likuifaksi pada tanaman beluntas, terutama pada tanah asal rizosfer balaroa yang menghasilkaan tinggi tanaman yang paling tinggi dari semua umur pengamatan.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up