JudulUji In-vitro Ekstrak Nabati Untuk Menghambat Pertumbuhan Fusarium Oxysporum F.sp Cubense |
Nama: WINDI LIDYAWATI PASALI |
Tahun: 2023 |
Abstrak Salah satu penyakit utama pada pisang ialah layu yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp cubense. Jamur Fusarium oxysporum atau sering disebut penyakit Panama, penyakit ini sangat berbahaya bagi budidaya pisang serta dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas produksi. Pengendalian yang dapat dilakukan yakni pengendalian yang ramah lingkungan dengan menggunakan pestisida nabati berupa ekstrak bahan alami, yang diketahui memiliki senyawa aktif yang mampu menggambar pertumbuhan fungi. Bertujuan untuk membandingkan ekstrak nabati dalam menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum f.sp cubense secara in-vitro pada media Potato dextrose agar (PDA). Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari kontrol 100% (P0) ekstrak daun cengkeh 50% (P2) ekstrak daun pepaya 50% (P2) ekstrak umbi bawang putih 50% (P3) ekstrak daun kelor 50% (P4) ekstrak daun sirsak 50% (P5) dan ekstrak daun putri malu 50% (P6). Penelitian dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) dan kemudian dilanjutkan dengan uji Tukeu HSD Test. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga berjumlah 35 unit percobaan. Hasil menunjukkan bahwa beberapa jenis ekstrak nabati terdapat satu atau lebih perlakuan yang berbeda secara signifikan/nyata terhadap pertumbuhan diameter koloni jamur Fusarium oxysporum f.sp cubense. Persentase terbesar dalam menghambat pertumbuhan diameter koloni miselium jamur yakni pada ekstrak daun cengkeh (P1) sebesar 43,75%. Sedangkan pada fungisida nabati ekstrak daun kelor (P4) sebesar 26.45% memiliki persentase penghambatan yang lebih rendah diantara ekstrak bahan alami lainnya, namun demikian secara in-vitro dapat berpengaruh terhadap toksisitas pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum f.sp cubense. |