Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulUJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KIRINYUH (Chromolaena Odorata L.) TERHADAP MORTALITAS DAN ANTIFEEDAN HAMA ULAT SAWI Plutella Xylostella L. (LEPIDOPTERA; PLUTELLIDAE)
Nama: YUYUN PRISTIWATI
Tahun: 2024
Abstrak
Yuyun Pristiwati, Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromonela odorata L.) Terhadap Mortalitas dan Antifeedant Hama Ulat Sawi Plutella xylostella L. (Dibimbing Oleh Nur Khasanah dan Hasriyanty) P. xylostella merupakan hama utama bagi tanaman kubis, sawi, dan brokoli. Ulat ini menjadi masalah serius dikarenakan ulat memakan daun yang masih muda serta menyerang titik tumbuh. Tingkat kerusakan tanaman yang diakibatka oleh hama ini sangat merugikan karena dapat menurunkan produksi dan kualitasnya menurun. P. xylostella atau ulat kubis tergolong serangga hama yang bersifat oligofag, yaitu berdasarkan sumber makanannya hanya menyerang jenis tanaman dari Famili Cruciferae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak C. odorrata terhadap mortalitas dan antifeedant hama P. xylostella. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai September bertempat di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Universitas Tadulako. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode percobaan yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan menggunakan perlakuan ekstrak daun C. odorata dengan berbagai level konsentrasi, dan larva P xylostella sebagai percobaan. Perlakuan konsentrasi terdiri dari, P1(2 gr/ml), P2(1 gr/ml), P3(0,5gr/ml) , P4(0,25gr/ml), P5(0,125grm/l) dan kontrol 5 kali penggulangan sehingga diperoleh 30 sampel. uji pendahuluan nilai LC¬50¬¬ esktrak C. odorata 3 HSA yaitu 0.841 gr/ml dengan konsetrasi kematian terendah pada perlakuan P4(0,5gr/ml) dengan nilai mortalitas yaitu 10%, sedangkan kosentrasi tertinggi yaitu pada perlakuan P1(4gr/ml) dengan nilai mortalitas yaitu 80%, namun untuk konsentrasi yang optimum ada pada perlakuan P2(2gr/ml) dengan nilai Mortalitas 50%. Uji mortalitas perlakuan P2(2gr/l) menujukan hasil berbeda nyata dengan rata-rata mortalitas tertinggi yaitu 25%, sedangkan pada perlakuan P1(4gr/ml), P3(1gr/ml) dan P4(0,5gr/ml) tidak menunjukan hasil yang berbeda nyata, meski pada perlakuan P5(0,25gr/ml) berbeda nyata dengan perlakuan P1(4gr/ml), P3(1gr/ml), P4(0,5gr/ml) namun tidak begitu signifikan karena presentase mortalitas hanya 12%, sedangkan P1 23%, P3 23?n P4 21%. Uji antifeedant pilihan menunjukan indeks yang signifikam, pada pengamatan 3 JSA perlakuan P1(4gr/ml) berbeda nyata dengan perlakuan P2 (2 gr/ml), P3(1gr/ml), P4(0,5gr/ml), P5(0,25gr/ml), berlanjut pada 6 JSA masing-masing perlakuan memiliki indeks yang berbeda nyata dengan indeks nilai tertinggi pada perlakuan P1(4gr/ml) dengan nilai 56.02%, antifeedant non-pilihan tidak berbeda nyata pada 3 JSA dan 6 JSA, namun pada 9 JSA menujukan hasil yang berbeda nyata, perlakuan P5(0,25gr/ml) menujukan indeks nilai tertinggi yaitu 62.21?n indeks terendah pada perlakuan P1(4gr/ml) yaitu 21.86%. Ekstrak daun C. odorata bersifat antifeedant baik pilihan dan tanpa pilihan terhadap ulat P. xylostella. Konsentrasi efektif pilihan yaitu 86,02 ?n tanpa pilihan konsentrasi yang efektif yaitu 62,21% Kata Kunci : P. xylostella, C. odorata, Mortalitas, Antifeedant.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up