Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENGARUH MINYAK ATSIRI MAJEMUK SERAI WANGI DAN SELASIH UNGU TERHADAP DAYA HAMBAT MAKAN DAN MORTALITAS ULAT GRAYAK (Spodoptera Frugiperda J.E Smith) (LEPIDOPTERA : NOCTUIDAE)
Nama: BUDIMAN
Tahun: 2024
Abstrak
Ulat grayak jagung Spodoptera frugiperda J.E. Smith merupakan serangga invasif yang telah menjadi hama pada tanaman jagung (Zea mays) di Indonesia. Ulat grayak frugiperda ditemukan menyerang tanaman Jagung di daerah Sumatera pada tahun 2019. Di Indonesia, luas areal kerusakan pada tanaman jagung yang disebabkan oleh ulat grayak hingga 8 November 2019 mencapai 31.456 ha, dengan tanaman yang terkena (termasuk puso) adalah 18.705 ha dan puso 117 ha. Luas areal kerusakan di wilayah provinsi Sulawesi Tengah seluas 276 ha, dengan tanaman yang terkena serangan ulat grayak (termasuk puso) yaitu 273 ha dan Puso seluas 1 ha Upaya untuk mencegah terjadinya ledakan hama disuatu daerah ialah dengan cara menentukan strategi pengendalian yang ramah lingkungan seperti penggunaan ekstrak tumbuhan untuk mengendalikan serangga hama sebagai bahan baku. bahan baku yang digunakan sebagai ektrak tumbuhan yaitu tumbuhan serai wangi dan selasih ungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat makan, mortalitas larva, dan gejala kematian campuran ekstrak minyak atsiri Serai wangi (Cymbopogon nardus L.) dan ekstrak minyak atsiri Selasih ungu (Ocimum sanctum L.) terhadap ulat grayak frugiperda. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) non faktorial. Campuran konsentrasi minyak atsiri Serai Wangi (SW) dan Selasi Ungu (SU) yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 7 taraf yakni : P1 = SW 8,6%, P2 = SU 1,9%, P3 = SW 8,6%+ SU 1,9%, P4 = SW 4,3%, P5 = SU 0.95%, P6 = SW 4,3% + SU 0,95 ?n P0 = Kontrol. Variabel pengamatan yaitu daya hambat makan dan mortalitas larva. Hasil penelitian menunjukan Minyak atsiri majemuk Serai wangi 8,6?n Selasih ungu 1,9% menghasilkan daya hambat makan 34,40% terhadap daya larva Spodoptera frugiperda dibandingkan dengan minyak serai wangi 8,6?ngan daya hambat makan 25,32 dan minyak selasih ungu 1,9?ngan daya hambat makan 19,80%. Minyak atsiri majemuk Serai wangi (Cymbopogon nardus L.) dan ekstrak minyak atsiri Selasih ungu (Ocimum sanctum L.) bersifat lebih toksik dengan nilai mortalitas 96.7% dibandingkan dengan minyak Serai Wangi 8,6?n minyak Selasih Ungu 1,9?ngan nilai mortalitas 76,7?n 46,7?lam mematikan larva Spodoptera frugiperda.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up