JudulPENGARUH ASAL FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN KONSENTRASI POC TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU (Allium Wakegi Araki) |
Nama: ANDIKA HALIK |
Tahun: 2024 |
Abstrak Andika Halik (E281 19 065) Pengaruh Asal Fungi Mikoriza Arbuskula dan Konsentrasi POC Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium wakegi Araki) (Dibimbing oleeh Iskandar M.Lapanjang dan Syamsiar,2024). Komoditas Bawang Merah Lembah Palu termasuk komoditas unggulan yang perlu mendapat prioritas agar bawang merah lembah palu semakin berkembang ditengah masyarakat. Pertumbuhan tanaman bawang merah memerlukan nutrisi yang baik, namun masih banyaknya penggunaan pupuk kimia berdampak negatif bagi lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, usaha peningkatan bawang merah lembah palu harus dilakukan dengan baik yaitu dengan cara perbaikan teknik budidaya dan penggunaan pupuk yang benar serta memanfaatkan mikoriza. Penelitian bertujuan untuk untuk mengetahui interaksi antara asal daerah mikoriza dan Konsenterasi POC terhadap terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah vareritas lembah palu, mengetahui asal daerah mikoriza yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah lembah palu dan mengetahui konsenterasi POC yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah vareitas lembah palu. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikullore, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu penelitian dimulai dari Desember 2022 hingga Juni 2023. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu asal daerah mikoriza yang terdiri atas 3 taraf yaitu M1 = Jono oge, M2 = Lolu dan M3 = Petobo. Factor kedua yaitu konsentrasi POC Herbafarm yang terdiri atas 3 taraf yakni, P1 = 10 ml/L air, P2 = 15 ml/L air, P3 = 20 ml/L air. Setiap perlakuan terdiri atas 2 unit percobaan atau 2 pot tanaman, dan di kelompokkan sebanyak 3 kelompok sehingga terdapat 3x3x2x3 = 54 unit percobaan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman umur 7, 14, dan 21 HST terdapat interaksi antara asal FMA dengan konsentrasi POC. Perlakuan FMA Jono Oge dan konsentrasi POC 15 ml/l berpengaruh terhadap berat basah dan kering tanaman. Hasil uji BNJ 5% menunjukkan bahwa asal FMA Jono Oge menghasilkan jumlah umbi yang lebih banyak dan ber beda dengan Asal FMA Lolu dan Petobo. Asal FMA lolu menghasilkan jumlah umbi yang sedikit dibandingkan dengan Asal FMA Jono Oge tetapi tidak berbeda dengan Asal FMA Petobo. |