JudulPengendalian Walang Sangit (Leptocorisa Acuta T.) Dengan Perangkap Bangkai Ikan Dan Keong Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) |
Nama: SHAH IBNU FAJAR M |
Tahun: 2024 |
Abstrak Shah Ibnu Fajar M. Pengendalian Walang Sangit (Leptocorisa acuta T.) Dengan Perangkap Bangkai Ikan Dan Keong Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) (Dibimbing Oleh Hasriyanti dan Irwan) Hama walang sangit merupakan hama perusak bulir padi pada fase pemasakan, dengan mengisap butiran gabah matang susu. Serangan walang sangit mengakibatkan beras berubah warna dan mengapur, serta gabah menjadi hampa. Salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan perangkap. Hama walang sangit sangat tertarik pada bau busuk atau bangkai. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan walang sangit menggunakan perangkap kemudian memusnahkannya. Untuk membuat perangkap walang sangit bisa menggunakan bangkai kepiting, cuyu, keong mas, rajungan, ikan, kotoran ayam atau daging busuk. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan efektifitasan perangkap bangkai ikan dan keong untuk mengendalikan hama walang sangit pada tanaman padi. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan dan juga sebagai acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah milik petani yang memiliki luas 5000 m2 dan yang akan digunakan seluas 5000 m2, yang berlokasi di desa Ginunggung Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Waktu pelaksanaan pada tanggal 18 Maret sampai tanggal 27 Maret 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial dengan 6 perlakuan yaitu: P0 : Kontrol, P1 : bangkai ikan (50 gram), P2 : bangkai ikan (100 gram), P3 : bangkai ikan (150 gram), P4 : bangkai keong mas (50 gram), P5 : bangkai keong mas (100 gram), P6 : bangkai keong mas (150 gram) Banyak ulangan dari masing-masing perlakuan adalah 3 Ulangan. Perlakuan (Bangkai Ikan 50gr) merupakan perlakuan yang mampu menurunkan intensitas serangan L. acuta hingga 20% dibandingkan perlakuan lainnya. Jumlah hama yang terperangkap pada perlakuan (bangkai keong 150 gram) diperoleh jumlah walang sangit terperangkap paling banyak. |