JudulLikuifaksi Tanah: Dampaknya Terhadap Sifat Fisika Tanah (Studi Kasus Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru) |
Nama: FERIKA LUTVI ANGGRAINI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Tanah merupakan lapisan teratas bumi. Tanah memiliki ciri khas dan sifat - sifat yang berbeda antara tanah di suatu lokasi dengan lokasi yang lain. Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk atau kondisi tanah asli. Likuifaksi adalah fenomena hilangnya kekuatan tanah akibat getaran gempa bumi. Pencairan tanah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi peneliti dan pembaca serta masyarakat sekitar mengenai dampak likuifaksi terhadap sifat fisika tanah di Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru. Pengamatan profil tanah dan pengambilan sampel tanah di lakukan pada dua lokasi yang berada di Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru dan dilanjutkan analisis sampel tanah di Laboratorium unit Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2023. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel tanah di setiap pengamatan profil tanah pada lokasi yang tidak terkena likuifaksi dan tanah di lokasi yang terkena likuifaksi sebagai perbandingan untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh likuifaksi tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei tanah purposive sampling dan analisis sifat fisika tanah. Sampel tanah yang diambil dari lokasi penelitian langsung dibawa ke laboratorium untuk di analisis. Sampel tanah utuh dijenuhkan pada wadah yang berisi air. Sedangkan untuk sampel tanah tidak utuh dikering anginkan selama ± 4hari, kemudian tanah diayak dan siap dianalisis sesuai dengan metode dari variabel pengamatan. Terdapat tiga lapisan pengambilan sampel pada profil tanah dan dilakukan tiga kali ulangan pada profil yang sama di setiap lokasi sehingga keseluruhan sampel yang di ambil 15 (lima belas) titik sampel dengan parameter amatan yaitu C- Organik, permeabilitas, bobot isi tanah (bulk density), kadar air kapasitas lapang, tekstur dan stabilitas agregat. Hasil penelitian di lokasi yang tidak terkena likuifaksi menunjukkan nilai C-Organik 2,16 dengan kriteria sedang, nilai permeabilitas 1,04 dengan kriteria lambat, nilai bobot isi tanah 1,68 dengan kriteria berat, nilai kadar air kapasitas lapang 15,14, tekstur dengan kriteria lempung berliat dan nilai stabilitas agregat 35,48 dengan kriteria tidak stabil. Pada lokasi yang terkena likuifaksi menunjukkan nilai C-Organik 0,75 dengan kriteria sangat rendah, nilai permeabilitas 4,08 dengan kriteria agak lambat, nilai bobot isi tanah 1,57 dengan kriteria berat, nilai kadar air kapasitas lapang 13,28, tekstur dengan kriteria lempung dan nilai stabilitas agregat 22,37 dengan kriteria tidak stabil. |