JudulKARAKTERISTIK MIKORIZA DI PERTANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) |
Nama: ELSA INDRI ANINSI |
Tahun: 2023 |
Abstrak Elsa Indri Aninsi (E 281 19 046). Karakteristik Mikoriza di Pertanaman Jagung (Zea mays. L). (Di bimbing oleh Bapak Muhammad Basir dan Bapak Rizqi Chaldun Toana). Jagung (Zae mays L.) merupakan sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras, sehingga jagung memiliki peluang untuk dikembangkan serta dapat menjadi komoditas pangan yang strategis dan bernilai ekonomis. Mikoriza berfungsi sebagai fasilitator penyerapan hara, dan juga berpotensi sebagai pengendali hayati (bioprotektor). Tanaman yang mengandung mikoriza mengalami kerusakan yang lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman tidak mengandung mikoriza dan serangan penyakit berkurang atau perkembangan patogen terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik mikoriza di pertanaman jagung (Zea mays). Manfaat dari penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi peneliti dan pembaca mengenai karakteristik mikoriza di pertanaman jagung (Zea mays) di Desa Dolago Padang Kecamatan Parigi Selatan. Dalam penelitian ini menggunakan metode survei secara langsung kemudian dilanjutkan dengan penentuan titik pengambilan sampel tanah secara porposive samplinh pada lahan. Dan dilanjutkan analisis di Laboratorium Unit Ilmu Tanah dan Laboratorium Agronomi falkultas Pertanain UniversitasTadulako Palu pada bulan Desember 2022 hingga bulan Januari 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza pada lahan jagung memiliki jumlah populasi paling banyak pada titik sampel JD4 pada subsampel 2 dan 3 dengan jumlah masing-masing 6 spora. Sedangkan jumlah spora paling sedikit pada sampel JD2 pada subsampel 2 dengan jumlah 1 spora. Warna masing-masing spora mikoriza rata-rata kuning, kuning kecoklatan, dan kuning kehitaman. Dan berbentuk bulat hingga bulat lonjong. Dari hasil analisis sifat kimia yang mempengaruhi spora fungi mikoriza arbuskula (FMA) dapat diketahui nilai pH dari keduabelas sampel memiliki kriteria yang berbeda-beda. Pada sampel JD1(1), JD2(2), JD3(3) memiliki kriteria masam, pada sampel JD1(2), JD2(3), JD4(1), JD4(3), JD3(1), JD3(2) memiliki kriteria agak masam, pada sampel JD1(3), JD2(1), JD4(2) memiliki kriteria netral. Hasil dari C-Organik pada sampel JD1(1), JD2(3), JD3(1), JD3(2), JD4(1), JD4(2), JD4(3) memiliki kriteria rendah, pada sampel JD1(2), JD2(3), JD3(3) memiliki kriteria sangat rendah. Pada sampel JD1(3) memiliki kriteria sedang dan pada sampel JD2(1) memiliki kriteria sangat tinggi. Hasil analisis P-Total memiliki kriteria yang berbeda-beda pula. Kriteria yang sangat tinggi pada sampel JD1(2) dan JD1(3) dengan nilai 58,02 dan 64,26 dan kriteria yang sangat rendah pada sampel JD3(1), JD3(2), JD3(3), JD4 (1), JD4(2), JD4(3) dengan nilai 0,46, 0,50, 1,00, 0,96, 0,50, 0,45. |