JudulUJI ANTAGONIS Trichoderma Sp. Dan BAKTERI Bacillus Sp. DB12 TERHADAP PERTUMBUHAN Alternaria Porri PENYEBAB PENYAKIT BERCAK UNGU PADA BAWANG WAKEGI (Allium X Wakegi Araki) SECARA IN VITRO |
Nama: MEIKA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Meika (E 281 18 455), Uji Antagonis Trichoderma sp. Dan Bakteri Bacillus sp. DB12 Terhadap Pertumbuhan Alternaria porri Penyebab Penyakit Bercak Ungu Pada Bawang Wakegi (Allium x Wakegi Araki) Secara In Vitro. Dibimbing oleh Asrul dan Rosmini (2022). Pengendalian penyakit Alternarria porri pada saat ini masih ditekankan pada teknik pengendalian dengan menggunakan fungisida. Upaya pengendalian penyakit terus saja dikembangkan hingga saat ini baik secara kultur teknis maupun secara kimiawi namun belum mampu memecahkan masalah serangan penyakit secara tuntas. Adanya alternatif yaitu pengendalian hayati merupakan salah satu alternatif yang cocok diterapkan dimana mampu mengupayakan produksi tetap tinggi dan menguntungkan namun tetap menjaga kesehatan. Pengendalian ini dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme yang di kombinasikan dengan pengendalian secara kultur teknis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui daya antagonis terhadap Trichoderma sp. dan Bacillus sp. db12 dalam menekan pertumbuhan Alternaria porri penyebab penyakit bercak ungu bawang wakegi secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit, Jurusan Hama & Penyakit Tumbuhan, Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako yang berlangsung pada bulan mei 2021 sampai juli 2022. Penelitian ini menggunakan analisis uji T tingkat kepercayaan 5?ngan dua perlakuan, yaitu Trichoderma sp. dan Bacillus sp. db12, setiap perlakuan diulang sebanyak 10 kali sehingga menghasilkan 20 unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan daya hambat masing-masing agen hayati terhadap pertumbuhan patogen Alternarria porri menunjukkan pengaruh nyata pada perbedaan persentase daya hambat Trichoderma sp. yang mencapai 72,85%, dibandingkan dengan Bacillus sp db12 yang hanya mencapai 62,94% secara in vitro pada media NA (Natriunt Agar), hal ini dibuktikan dengan analisis uji T dengan nilai t-hitung 5,64 > t-tabel 2,44. |