JudulUJI EFEKTIVITAS BEBERAPA PESTISIDA TERHADAP PENGENDALIAN Spodoptera Frugiperda J. E. Smith (LEPIDOPTERA:NOCTUIDAE) PADA TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) |
Nama: NUR WAHYUNI AGUSTIN |
Tahun: 2023 |
Abstrak Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan, dalam proses budidaya tanaman jagung ada beberapa Organisme Penggangu Tanaman (OPT) salah satu diantarannya yaitu ulat grayak (Spodoptera frugiperda). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun widuri (C. gigantea), akar tuba (D. elliptica Benth) dan insektisida kimia (Prevathon 50SC) terhadap kepadatan populasi, intensitas serangan, serta produksi tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Proses pembuatan ekstrak daun widuri (C. gigantea) dan akar tuba (D.elliptica Benth) dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Perlakuan tersebut adalah P0 = Tanpa pemberian ekstrak, P1 = Insektisida kimia (Prevathon 50SC) konsentrasi 0,5%, P2 = Ekstrak akar tuba (D. elliptica Benth) konsentrasi 0,5%, P3 = Ekstrak daun widuri (C. gigantea) konsentrasi 0,5%, P4 = Ekstrak daun widuri (C. gigantea) dicampur ekstrak akar tuba (D. elliptica Benth) konsentrasi 0,5. Pengamatan meliputi kepadatan populasi dan intensitas serangan S. frugiperda serta produksi jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan insektisida kimia prevathon 50SC, ekstrak daun widuri dan akar tuba berpengaruh nyata terhadap kepadatan populasi dan intensitas serangan S. frugiperda serta produksi jagung. Kepadatan populasi S. frugiperda terendah terdapat pada perlakuan P1 sebesar 0,25 ekor dan intensitas serangan sebesar 15,86?rbeda nyata dengan P0 dan P4 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 dan P3. Perlakuan P2 memberikan hasil tidak berbeda nyata dengan P1 atau memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak lainya. Hasil produksi jagung yang tertinggi diperoleh dari perlakuan P1 sebesar 13,85 ton/ha tidak berbeda nyata dengan P2 sebesar 13,45 ton/ha namun berbeda nyata dengan perlakuan lainya. |