JudulAnalisis Kimia Tanah Pada Lahan Hutan Sekunder Dan Agroforestri |
Nama: SUKMA |
Tahun: 2023 |
Abstrak Tanah merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan kualitas tanah, Hutan Sekunder adalah hutan yang tumbuh dan berkembang secara alami sesudah terjadi kerusakan pada hutan yang pertama. Lahan Agroforestri merupakan lahan usaha tani yang dikombinasikan dengan pepohonan dan tanaman pertanian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala untuk analisis Sifat Kimia Tanah dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2022 hingga juli 2022, dengan menggunakan Metode survey dan didukung data hasil analisis tanah di Laboratorium. Penentuan lokasi Lahan hutan sekunder dan agroforestri di lakukan dengan cara Purposive sampling. Titik pengambilan sampel tanah dilakukan pada tiga titik yaitu puncak, tengah, lembah. Hasil Penelitian Menunjukkan Kandungan C-organik pada lahan Agroforestri memiliki kriteria Tinggi berkisar 3,12 - 3,60 %, sedangkan pada lahan Hutan Sekunder dengan kriteria Sangat Tinggi dengan nilai berkisar 5,41 - 5,85 %. Kemasaman tanah (pH) pada Lahan Agroforestri memiliki kriteria Agak Masam Dengan nilai 6,11-6,64 dan pada Lahan Hutan Sekunder memiliki kriteria agak masam dimana nilai pH tanahnya berkisar 6,43-6,79. Analisis KTK tanah Pada Lahan Agroforestri memiliki kriteria Sangat Tinggi dengan nilai 32,38-51,26 me/100g dan pada Lahan Hutan Sekunder memiliki kriteria Sangat Tinggi dengan nilai Sebesar 41,06 – 47,31 me/100g. |