JudulRespons Pertumbuhan Bibit Cengkeh (Syzigium Aromaticum L.) Terhadap Pemberian Berbagai Pupuk Organik Padat. |
Nama: WARIS SETIAWAN |
Tahun: 2021 |
Abstrak Waris Setiawan (E 281 17 416). Respons Pertumbuhan Bibit Cengkeh (Syzigium aromaticum L.) Terhadap Pemberian BerbagaiPupuk Organik Padat. (dibimbing oleh Iskandar M. Lapanjang dan Nursalam, 2021). Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum L.) termasuk dalam famili Myrtaceae dan merupakan salah satu tanaman tertua yang berada di Indonesia– Pulau Ternate. Jenis cengkeh di Indonesia ada 3 yaitu Zanzibar, Sikotok dan Siputih. Cengkeh yang disukai masyarakat adalah Zanzibar karena produktivitasnya lebih tinggi. Menurut data statistik Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah perkembangan luas panen, produksi maupun produktivitas tanaman cengkeh kurun waktu lima tahun terakhir, menunjukan trend peningkatan. Pada tahun 2015 mencapai luas panen 67.545 ha dengan produksi sebesar 14.691 ton dan capaian produkvitas sebesar 0,21 ton/ha. Kabupaten Donggala merupakan salah satu daerah yang memiliki luas panen 4.463 ha dengan produksi 1.170 ton, dan merupakan penghasil cengkeh kedua terluas setelah Kabupaten Tolitoli. pembibitan tanaman cengkeh merupakan salah satu aspek dari teknis budidaya tanaman cengkeh. Sebaliknya walaupun bibitnya baik, tetapi syarat lain tidak terpenuhi akan mengakibatkan gagalnya suatu tanaman. Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan untuk pemeliharaan yang baik yaitu tanah yang gembur dan subur, mudah diairi, dan kelembaban tanah harus terjaga. Cengkeh merupakan tumbuhan yang kaya akan manfaat. Penelitian ini dilaksanakan di Screenhouse Kebun Akademik, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini dimulai Maret sampai Mei 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan bibit cengkeh terhadap pemberian jenis pupuk kandang. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu Jenis pupuk organik yang terdiri dari tiga macam yakni Tanpa pupuk (P0), Pupuk kandang sapi (P1), Pupuk kandang ayam (P2), Pupuk kandang kambing (P3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali, dan setiap unit percobaan menggunakan 2 tanaman atau polybag. Sehingga jumlah unit percobaan sebanyak 4 x 6 x 2 = 48 tanaman atau 48 polybag. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila hasil analisis keragaman yang menunjukan pengaruh nyata atau sangat nyata akan di lanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) guna memperoleh perbedaan nilai rata-rata antara perlakuan yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang pada pertumbuhan bibit cengkeh memberikan pengaruh nyata khususnya terhadap tinggi tanaman, volume akar dan panjang akar bibit cengkeh. Pupuk kandang juga cenderung menghasilkan pertumbuhan lebih baik terhadap rata-rata diameter batang, berat basah akar, berat kering akar dan berat brangkasan bagian atas. Hal ini mengindikasikan bahwa pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah, menyediakan unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan belerang) dan mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenium). Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa Pupuk kandang ayam dan sapi mampu meningkatkan Pertumbuhan bibit cengkeh dibanding dengan pupuk kandang kambing. |