JudulPotensi Pengembangan Tanaman Kopi Robusta (coffea Carnephora) Di Dataran Tinggi Napu. |
Nama: I NYOMAN CIKO SANDIYASA |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK I Nyoman Ciko Sandiyasa (E 281 17 243) Potensi Pengembangan Tanaman Kopi Robusta (coffea carnephora) Di Dataran Tinggi Napu. (dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P., IMP, ASEAN Eng. Dan Nursalam, S.P., M.Si. tahun 2024. Kopi merupakan salah satu komunditi hasil perkebunan yang mempunyai peran dalam kegiatan perekonomian di Indonesia dan merupakan salah satu komunditi ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa negara. Komoditas kopi berada dalam posisi keempat setelah kelapa sawit, karet dan kakao dalam penerimaan devisa negara dari subsektor perkebunan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Lore-Peore Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang di gunakan pada penelitian ini yaitu observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat di ketahui bahwa petani kopi robusta di Kecamatan Lore Peore rata rata luas lahan yang di miliki responden tertinggi seluas 1,5 – 2 ha dengan persentase 50?n luas lahan responden terendah seluas 3,5 - 4 ha dengan persentase 10%. Produksi kopi tertinggi di Kecamatan Lore Peore terdapat pada Desa Watutau dengan hasil produksi rata-rata pertahun sebanyak 804 kg/ha. Sedangkan produksi tanaman kopi terendah di Kecamatan Lore Peore terdapat pada Desa Talabosa dengan hasil produksi rata-rata sebanyak 273 kg/ha. Luas areal tanaman kopi di Kabupaten Poso 1.266 hektar dan jumlah produksi 737 ton per tahun. Berdasarkan data produksi kopi di Kabupaten Poso rata-rata produksi kopi per hektar sebanyak 582 kg, sedangkan di Kecamatan Lore Peore rata-rata produksi kopi per hektar sebanyak 713 kg. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat di simpulkan bahwa kecamatan lore peore memiliki potensi dalam pengembangan tanaman kopi robusta pembudidayaan tanaman kopi dipengaruhi oleh letak geografis, iklim dan suhu di wilayah lore peore. |