JudulKetahanan Kekeringan Beberapa Kultivar Padi Gogo (oryza Sativa L.) Lokal Menggunakan Metode Daya Tembus Akar. |
Nama: SARA SAFITRI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Produksi tanaman padi saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan penduduk, namun pertambahan penduduk yang setiap tahun begitu besar menyebabkan suatu saat produksinya tidak akan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh banyak lahan pertanian yang subur dialihkan ke bentuk lahan bukan pertanian. Kondisi ini menyebabkan lahan pertanian dialihkan keluar jawa yang sebagian besar merupakan lahan marginal (kurang subur) dan kering. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, melalui penyaringan kultivar yang toleran/tahan kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon ketahanan setiap kultivar dan ketebalan lapisan lilin yang berbeda. Dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. di mulai dari bulan Juni sampai September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial dua faktor. Faktor pertama terdiri dari 3 kultivar padi gogo yaitu Pae bohe, Jahara dan Uva buya, sedangkan faktor ke dua terdiri dari lima ketebalan lapisan lilin kontrol, 1 mm, 2 mm, 3 mm, dan 4 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi pada kultivar dan lapisan lilin, kultivar Jahara mampu menembus lapisan lilin hingga ketebalan 4 mm dengan jumah akar yang lebih banyak dan waktu akar lebih cepat menembus. Dengan ketebalan lapisan lilin 4 mm, masih dapatditembus oleh akar dan dapat dihadapkan dengan kultivar yang tahan terhadap kekeringan. Daya tembus akar yang tinggi dapat meningkatkan penyerapan pada tanah yang lebih keras. Lapisan tanah yang lebih keras dan semakin dalam maka mempengaruhi pertumbuhan akar serta penyerapan air dan unsur-unsur hara. |