Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENGARUH BERBAGAI DOSIS HIDROGEL DAN FREKUENSI PEMBERIAN AIR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium Ascalonicum L.) DENGAN SISTEM VERTIKULTUR
Nama: WIJAYA NAZARA
Tahun: 2022
Abstrak
Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan yang memiliki peran penting bagi masyarakat baik dari segi manfaat maupun dari kandungan gizinya. Hidrogel merupakan jaringan makromolekul yang mampu menyerap dan melepas air sehingga dapat menghemat frekuensi pemberian air bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis hidrogel dan frekuensi pemberian air pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di dalam Rumah Kaca, Kebun Akademik Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari-April 2021. Penelitian didesain dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor I adalah dosis hidrogel (H) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: H0 = kontrol (tanpa hidrogel), H1 = 0,2 g/tanaman, H2 = 0,4 g/tanaman, H3 = 0,6 g/tanaman. Faktor ke II adalah frekuensi pemberian air yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : F1 = Frekuensi pemberian air 1 hari 1 kali, F2 = Frekuensi pemberian air 2 hari 1 kali, F3 = Frekuensi pemberian air 4 hari 1 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis hidrogel dan frekuensi pemberian air berpengaruh nyata pada jumlah anakan (2 MST) dan bobot segar umbi. Interaksi perlakuan dosis hidrogel 0,2 g/tanaman dengan frekuensi penyiraman 4 hari sekali (H1F3) menunjukkan bobot segar umbi tertinggi yaitu 82,63 g/tanaman dan berbeda nyata dengan interaksi dosis 0,2 g/tanaman pada pemberian air setiap hari 1 kali (H1F1) dan 2 kali setiap hari (H1F2), demikian juga halnya terjadi pada jumlah anakan. Dosis hidrogel 0,2 gram/tanaman (H1) memberikan pertumbuhan lebih baik (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot kering oven umbi) sedang dosis hidrogel 0,6 gram/tanaman (H3) memberikan bobot kering angin umbi lebih tinggi dibanding dosis hidrogel lainnya Frekuensi pemberian air setiap hari 1 kali (F1) menunjukkan tinggi tanaman pada (3MST) lebih tinggi, sedang frekuensi pemberian air setiap 4 hari sekali (F3) memberikan bobot kering angin umbi lebih berat dibanding perlakuan F1 dan F2.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up