JudulPopulasi Dan Karakteristik Bakteri Asal Rhizosfer Padi Sawah Intensif Di Kabupaten Sigi |
Nama: BAU MIRTA |
Tahun: 2021 |
Abstrak Kabupaten Sigi adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki potensi sebagai sentra pertanian tanaman pangan dan salah satu komoditas tanaman pangan yaitu padi. Padi merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian atau hampir seluruh masyarakat di Indonesia. Untuk memperoleh produktivitas padi yang baik, petani seringkali mengaplikasikan teknik pemupukan sebagai sumber unsur hara dalam tanah. Di dalam tanah, pada dasarnya mengandung banyak mikroorganisme seperti bakteri yang dapat berperan dalam membantu penyediaan hara bagi tanaman. Penelitian tentang Populasi dan Karakteristik Bakteri asal Rhizosfer Padi Sawah Intensif di Kabupaten Sigi, telah dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total populasi dan karakteristik bakteri asal rhizosfer padi sawah intensif di Kabupaten Sigi. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada daerah rhizosfer padi sawah intensif di Kabupaten Sigi . Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus-Oktober 2020. Isolasi bakteri menggunakan metode pengenceran dan perhitungan jumlah koloni menggunakan alat Colony Counter Sample Analysed With SCAN 500R. Total populasi bakteri asal rhizosfer padi, paling banyak terdapat pada sampel GS1 (3,11 x 10.000.000 cfu/mL), GS3 (3,00 x 10.000.000 cfu/mL), GS2 (2,92 x 10.000.000 cfu/mL), kemudian diikuti sampel PS1 dan PS2 (2,58 x 10.000.000 cfu/mL), sampel PS3 (2,41 x 10.000.000 cfu/mL), sampel BS2 (2,31 x 10.000.000 cfu/mL), sampel BS1 (2,26 x 10.000.000 cfu/mL) dan populasi paling sedikit terdapat pada sampel BS3 (2,21 x 10.000.000 cfu/mL). Sedangkan karakter bakteri pada Kecamatan Palolo didominasi warna bening dan putih susu, berbentuk bulat, tidak membentuk zona bening, berukuran 0,1-0,8 cm. Pada Kecamatan Biromaru didominasi warna bening, berbentuk tidak beraturan (oval, oval bergerigi, kapsul hingga bulat bergerigi) dan mebentuk zona bening, berukurang 0,1-0,8 cm. Pada Kecamatan Gumbasa didominasi warna putih susu, berbentuk tidak beraturan (oval, kapsul dan bulat bergerigi) dan tidak membentuk zona bening, berukuran 0,1-0,7 cm. |