JudulPERBANDINGAN HASIL BOBOT BASAH LIMA GENOTIPE TANAMAN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DI KELURAHAN BALAROA |
Nama: NURUL HUSNA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Perbandingan Hasil Lima Genotipe Tanaman Kelor (Moringa oleifera) di Kelurahan Balaroa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil lima genotipe kelor yang berada di Kecamatan Balaroa. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman kelor di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Duyu, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2024. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, yaitu terdiri dari lima genotipe kelor berbeda: Kulawi 02, Kulawi 10, Palolo 24, Balaroa 05, dan Tondo 19. Masing-masing unit percobaan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 25 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan terdiri dari 4 sampel tangkai daun kelor yang diambil berdasarkan ujung batang kelor dengan 4 arah mata angin sehingga total dari sampel yaitu 100.Variabel yang diamati yaitu kadar air, bobot basah dan bobot kering. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan bagan ANOVA. Jika perlakuan berpengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Perbandingan Hasil Lima Genotipe Tanaman Kelor (Moringa oleifera) di Kelurahan Balaroa menunjukkan pengaruh yang sangat baik. Genotipe Tondo 19 dan Balaroa 05 unggul dalam variable kadar air, bobot basah dan bobot kering. Variabel pengamatan kadar air daun kelor Tondo 19 yaitu 87,56?n Balaroa 68,18%. Pengamatan bobot basah daun kelor Tondo 19 yaitu 2,54g dan balaroa yaitu 2,52g, pengamatan bobot kering Tondo 19 yaitu 0,70g dan Balaroa 05 0,70g. Kata kunci : Kelor, Bobot Basah, Bobot Kering, Kadar air |