JudulENUMERASI BAKTERI, FUNGI DAN CACING TANAH PADA AREAL PERKEBUNAN KAKAO (Theobroma Cacao L.) DI DESA PETIMBE KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI |
Nama: JENI TRIMUDYA GOBEL |
Tahun: 2022 |
Abstrak RINGKASAN Jeni Trimudya V. Gobel (E 281 16 446) Enumerasi Bakteri, Fungi dan Cacing Tanah pada Areal Perkebunan Kakao di Desa Petimbe Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi (dibimbing oleh Yosep Soge Pata’dungan). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kakao produktivitasnya mulai menurun setelah umur 15-20 tahun. Tanaman tersebut umumnya memiliki produktivitas yang hanya tinggal setengah dari potensi produktivitasnya. Kondisi ini berarti bahwa tanaman kakao yang sudah tua potensi produktivitasnya rendah, sehingga perlu dilakukan rehabilitasi. Upaya rehabilitasi tanaman kakao dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan potensi produktivitas, salah satunya dengan melihat aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Mengingat pentingnya mikroorganisme yang berada di dalam tanah, maka perlu dilakukan isolasi dan penentuan jumlah populasi bakteri, fungi dan cacing tanah yang terkandung di dalam tanah dan dengan mengetahui jumlah populasi dalam suatu tanah, dapat menjadi indikasi kesuburan tanah tersebut karena populasi mikroba yang tinggi menunjukkan adanya bahan organik yang cukup, suhu yang sesuai, ketersediaan air yang cukup, dan kondisi ekologi tanah yang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi Bakteri, Fungi dan Cacing Tanah pada areal perkebunan kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Petimbe Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Analisis Laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, mulai bulan Oktober 2019 sampai dengan bulan Desember 2019. Pengambilan sampel di Lapangan ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling, yaitu Pengambilannya secara sengaja berdasarkan pertimbangan peneliti terhadap kondisi lapangan. Analisis data yang digunakan yaitu mendeskripsikan masing-masing variabel berdasarkan hasil analisis Laboratorium serta dilapangan. Adapun titik pengambilan sampel tanah terbagi atas tiga topografi yaitu pada kode sampel 1A memiliki topografi datar 0-8%, kode sampel 2A dan 2B memiliki topografi landai 8-15% serta kode sampel 3A dan 3B memiliki topografi agak curam 15-35%. Volume penggalian tanah kedalamannya 20 cm, sampel tanah yang diambil kemudian dikompositkan pada setiap titik pengambilan sampel untuk analisis di Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah total populasi Bakteri, Fungi dan Cacing Tanah terbanyak ditemukan di daerah dataran rendah (kode sampel 1), dan adapun jumlah total populasi Bakteri, Fungi dan Cacing Tanah yang paling sedikit ditemukan di daaerah dataran tinggi (kode sampel 3). |