JudulPengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Pemberian PGPR Akar Bambu Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) |
Nama: RAHMAT |
Tahun: 2023 |
Abstrak Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman hortikultura yang berbentuk umbi. Komoditas ini banyak dimanfaatkan di Indonesia sebagai bahan rempah-rempah dapur, bahan baku obat dan kosmetik yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Konsentrasi dan Interval PGPR Akar bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Bawang merah Lembah Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2022 hingga Agustus 2022, bertempat di Desa Oloboju, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Desain penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dengan pola faktorial, Faktor pertama adalah Konsentrasi PGPR Akar Bambu (K) yang terdiri dari 5 Perlakuan yakni: K1 = 2,5 ml PGPR/liter air, K2 = 7,5 ml PGPR/liter air, K3 = 12,5 ml PGPR/liter air, K4 = 17,5 ml PGPR/liter air dan K5 = 22,5 ml PGPR/liter air. Faktor kedua adalah Frekuensi (I) yang terdiri dari 2 taraf yakni: I1= 1 minggu sekali, dan I2 = 2 minggu sekali. Secara keseluruhan terdapat 10 kombinasi perlakuan dengan 4 ulangan sehingga diperoleh 40 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 10 tanaman sehingga total tanaman percobaan adalah sebanyak 400 tanaman. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, kandungan klorofil, bobot segar perumpun, bobot kering perumpun, volume akar dan hasil per hektar. Hasil penelitian menunjukkan Konsentrasi PGPR memberikan pengaruh sangat nyata pada umur 56 HST terhadap luas daun, jumlah anakan, kandungan klorofil, berat segar perumpun, berat kering perumpun, volume akar dan berat perhektar. Pemberian berdasarkan waktu frekuensi memberikan pengaruh sangat nyata terhadap luas daun, sedangkan hanya memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan klorofil, bobot segar perumpun, dan bobot kering perumpun. |