JudulAplikasi Mikoriza Arbuskular Untuk Pengendalian Penyakit Layu Fusarium Pada Bawang Merah Lembah Palu (Allium × Wakegi Araki) |
Nama: ASRAWATI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Penyakit layu fusarium (Fusarium oxysporum f.sp. cepae) merupakan salah satu penyakit pada bawang wakegi yang menyebabkan penurunan hasil produksi mencapai 50%. Pengendalian penyakit layu fusarium yang ramah lingkungan salah sstunya dengan memanfaatkan mikoriza arbuskular sebagai agens pengendali hayati. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji kemampuan mikoriza arbuskular untuk mengendalikan penyakit layu fusarium dengan dosis yang telah ditentukan. Manfaat penelitian ini yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkhusus para petani mengenai kemampuan mikorzia arbuskular dalam mengendalikan penyakit layu fusarium dengan dosis yang telah ditentukan. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa proteksi tanaman, fakultas pertanian, universitas tadulako, palu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan yang diulang sebanyak lima dengan setiap ulangan terdapat tida unit percobaan sehingga diperoleh 60 unit percobaan. Perlakuannya yaitu M1= 5 g mycogrow, M2= 10 g mycogrow, M3= 15 g mycogrow, dan M4= 20 g mycogrow. Data yang diperoleh di analisis menggunakan ANOVA, jika berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan ujibBNT taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan mikoriza dengan dosis 10 g, 15 g, dan 20 g mampu memperlambat masa inkubasi penyakit layu fusarium, mampu menekan kejadian penyakit , serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi bawang merah. Perlakuan yang paling efektif digunakan yaitu perlakuan dengan dosis 15 g yang mampu memperlambat masa inkubasi sampai 12 hari satelah inokulasi, menekan kejadian penyakit hingga 50%, dan meningkatkan jumlah daun sebesar 32%, tinggi tanaman 31,50%, jumlah umbi 6,25%, dan berat umbi 6,83%. |