JudulLAJU INFILTRASI DAN BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA DADAKITAN KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLI-TOLI |
Nama: ANDI IDHAM M |
Tahun: 2022 |
Abstrak Andi Idham M. (E28116217). Laju Infiltraasi Dan Beberapa Sifat Fisika Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di Desa Dadakitan Kecamatan Baolan Kabupaten Toli-Toli (dibimbing oleh Uswah Hasanah dan Syamsul Syukur, 2021). Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah. Proses ini sangat berperan dalam siklus geohidrologi, karena merupakan proses awal keberadaan air tanah dalam akuifer. Air yang terinfiltrasi dan lolos dari zona aerasi, akan menambah air tanah dalam akuifer dan disebut sebagai komponen imbuhan air tanah. Selain berasal dari imbuhan air tanah lokal yang bersumber dari perkolasi air hujan, air tanah juga terimbuh oleh imbuhan air tanah regional yang bersumber dari aliran air tanah dalam akuifer. Sifat fisika tanah merupakan unsur lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tersedianya air, udara tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman. Sifat ini juga akan mempengaruhi potensi tanah untuk berproduksi secara maksimal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan laju infiltrasi dan beberapa sifat fisika tanah pada berbagai penggunaan lahan di Desa Dakitan Kecematan Baolan Kabupaten Toli-Toli. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020-Juni 2021. Alat yang digunakan yaitu ring infiltrometer ganda, palu/martil, balok kayu, stopwatch, ember, gayung, mistar/penggaris, pisau/cutter, linggis, parang, karet gelang, plastik transparan, kertas label, ring sampel, GPS ( Global Positioning System), kamera digital dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel tanah utuh, sampel tanah tidak utuh dan beberapa bahan kimia yang digunakan dalam laboratorium. Penelitian ini di mulai dengan menumpang susukan (overlay) peta lereng, peta tutupan lahan, dan peta jenis tanah sehingga dihasilkan peta satuan penggunaan lahan (SPL). Kemudian dilakukan survei pendahuluan di lapangan yaitu meninjau dan menentukan lokasi serta melakukan pengambilan titik pada setiap SPL yang memiliki jumlah 6 SPL. Metode analisis laju infiltrasi yang di gunakan adalah double ring infiltrometer dengan ukuran ring bagian dalam berdiameter 10 cm, ring bagian luar berdiameter 20 cm dan masing-masing ring memiliki tinggi 30 cm. Pengukuran infiltrasi dilakukan sebanyak tiga kali berdasarkan posisi lereng (Puncak, Pungung, dan Lembah). Pada setiap titik dilakukan pengambilan contoh tanah tergangu komposit dan tiga contoh tanah utuh di setiap SPL. Parameter pendukung yang dianalisis di laboratorium yaitu porositas, bobot volume tanah, densitas partikel, kemantapan agregat, kadar air, tekstur tanah, dan bahan organik. Hasil menunjukkan laju infiltrasi pada SPL 2 yaitu sebesar 180,618 mm/jam, 114,312 mm/jam dan 78,796 mm/jam. Laju infiltrasi pada SPL 3 yaitu sebesar 41,898 mm/jam, 22,026 mm/jam dan 15,59 mm/jam. Pada SPL 4 laju infiltrasi yaitu sebesar 42,334 mm/jam, 41,052 mm/jam dan 36,302 mm/jam. Laju infiltrasi pada SPL 5 yaitu sebesar 38,898 mm/jam, 35,18 mm/jam dan 26,569 mm/jam. Sementara laju infiltrasi pada SPL 6 yaitu sebesar 29,462 mm/jam, 25,744 mm/jam dan 22,026 mm/jam. Hasil analisis sifat fisik tanah untuk tekstur kriteria lempung berdebu hingga liat, bahan organik tergolong tinggi 4,54% hingga sangat tinggi 6,02%, bobot volume tanah kriteria sedang 1,11 g/cm3 hingga berat 1,65 g/cm, densitas partikel dengan nilai terendah 2,20 g/cm3 hinggga tertinggi 2,40 g/cm3, porositas dengan nilai terendah yaitu 26,37% hingga tertinggi 42,98%, kadar air kapasistas lapang presentase terendah 21,93% hingga tertinggi 47,96%. Kemantapan agreagat nilainya paling rendah 4,72 hingga tertinggi 47,75. |