JudulUJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa Oleifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR (Colletotrichum Capsici) PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI SECARA In Vitro |
Nama: AMIRA |
Tahun: 2020 |
Abstrak Cabai rawit (Capsicum annum L) merupakan salah satu bahan pangan yang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat, dan memiliki harga jual yang tinggi, Cabai rawit juga memiliki banyak manfaat dibidang industri pangan. Salah satu kendala dalam sistem produksi cabai adalah penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum Capsici adalah penyakit antraknosa. Menentukan konsentrasi ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera L.) yang efektif sebagai daya hambat dalam menekan pertumbuhan jamur Colletotrichum. capsici penyebab antraknosa pada tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april sampai juli 2019. di laboratorium penyakit tanaman, fakultas pertanian universitas tadulako. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor terdiri atas 6 taraf konsentrasi, yaitu 0,1%, 0,2%,0,3%, 0,4%, dan 0,5?ngan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Pengamatan dilakukan pada 2 hari setelah tanamn sampai 7 Hari setelah tanama. Parameter pengamatan adalah diameter koloni dan persentase daya hambat. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%. Hasil penelitian secara in-vitro menunjukan bahwa pemberian ekstrak daun kelor berpengaruhi sangat nyata terhadap pertumbuhan diameter koloni dan persentase daya hambat jamur Colletotrichum Capsici. Dari beberapa perlakuan di uji, perlakuan dengan konsentrasi 0,5% memiliki pertumbuhan Colletotrichum Capsici lambat dan mempunyai persentase daya hambat tinggi. |