JudulSTATUS HARA KALIUM PADA TIGA PENGGUNAAN LAHAN BERBEDA DI DESA MASARI KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG |
Nama: I PUTU RICKY PRATAMA |
Tahun: 2020 |
Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui status unsur hara kalium pada tiga penggunaan lahan berbeda di Desa Masari, penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret tahun 2019, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey, sedangkan pengamatan serta pengambilan sampel tanah dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti (purposive sampling) yaitu dengan berdasarkan jenis penggunaan lahan. Parameter sifat kimia yang dianalisis di laboratorium yaitu: kandungan pH, Bahan Organik, kapasitas tukar kation, kalium tersedia dan kalium total. Berdasarkan hasil analisis bahan organik tanah pada ketiga penggunaan lahan tersebut mengalami penurunan dari sedang sampai dengan rendah dengan nilai pada lahan cabai (1,89-1,41%), lahan kakao (2,20-1,80%) dan lahan kelapa dalam (1,89-1,70%), kemudian nilai yang didapatkan pada analisis kapasitas tukar kation pada lahan cabai (11,71-8,50 cmol(+)kg-1) lahan kakao (18,92-10,35 cmol(+)kg-1) dan lahan kelapa dalam (11,80-9,17 cmol(+)kg-1). Pada analisis nilai K-Tersedia tanah juga mengalami penurunan dari kriteria sedang sampai rendah dengan nilai pada lahan cabai keriting (0,41-0,30 cmol(+)kg-1), lahan kakao (0,47-0,31 cmol(+)kg-1) dan lahan kelapa dalam (0,40-0,35 cmol(+)kg-1). Berbeda dengan hasil analisis K-Total tanah yang berada pada kriteria rendah dengan nilai pada lahan cabai keriting (17,84-13,03 mg.100g-1), lahan kakao (20,32-17,45 mg.100g-1) dan lahan kelapa dalam (17,79-14,27 mg.100g-1). Dengan kata lain hasil penelitian menunjukan bahwa ada penurunan hara kalium di dalam tanah sampai pada kedalaman 60 cm, diduga penurunan hara kalium disebabkan karena pengolahan lahan oleh petani yang kurang baik dan kurang memperhatikan kondisi tanah. Pada setiap penggunaan lahan tersebut juga memiliki nilai pH yang netral hal ini dapat membantu menyediakan unsur hara kalium bagi tanaman, namun tidak didukung pengolahan lahan oleh petani. |