JudulPengetahuan Petani Terhadap Hama Jagung Dan Pestisida Kimia Dalam Pengendalian OPT (organisme Pengganggu Tanaman) Di Kecamatan Tanambulava |
Nama: MOH. FIKRIANSYAH |
Tahun: 2023 |
Abstrak ABSTRAK Moh. Fikriansyah (E28115101). Pengetahuan Petani Terhadap hama jagung dan pestisida kimia dalam pengendalian OPT (Organisme pengganggu tanaman) di Kecamatan Tanambulava (Dibimbing Oleh Prof. Dr. Shahabuddin,M.Si dan Dr. Hasriyanty, SP.M.Si) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan petani terhadap hama jagung dan penggunaan pestisida dalam pengendalian OPT (Organisme pengganggu tanaman) khususnya pada jagung (Zea mays L.). Penelitian ini dilaksanakan di lima desa di Kecamatan Tanambulava, dimulai pada bulan Juli sampai Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel secara terpilih (Purposive). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis hama yang menyerang tanaman jagung di Kecamatan tanambulava yaitu Ulat Jagung (S.frugiperda ), ulat penggerek batang jagung ( Ostrinia furcanalis Guenee), dan ulat penggerek tongkol (Helicoverpa armigera). Jenis hama yang dominan menyerang tanaman jagung di Kecamatan Tanambulava yaitu hama ulat jagung (Spodoptera frugiperda), ulat Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis Guenee), dan Ulat penggerek tongkol (Helicoverpa armigera), namun yang memiliki tingkat kerusakan paling tinggi yaitu di sebabkan oleh hama ulat jagung (Spodoptera frugiperda). Tingkat pengetahuan petani di Kecamatan Tanambulava masih kurang baik karena masih banyak petani yang belum mengetahui penggunaan pestisida kimia secara bijak dan benar serta menganggap boleh mencampur beberapa jenis pestisida tanpa mengetahui kandungan bahan aktif dan beberapa petani terkadang tidak mengikuti anjuran dosis pada kemasan. Kurangnya pengetahuan petani dalam menggunakan pestisida kimia dengan tepat dikarenakan minimnya informasi yang diketahui tentang penggunaan pestisida kimia dengan benar serta dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida kimia secara terus menerus belum sepenuhnya disadari oleh petani dan kurangnya pengetahuan tentang pengendalian OPT selain menggunakan pestisida kimia. |