JudulSTATUS UNSUR HARA FOSFOR PADA TIGA TIPE PENGGUNAAN LAHAN YANG BERBEDA DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI |
Nama: Farha A. Kantja |
Tahun: 2019 |
Abstrak Farha A. Kantja (E 281 14 337). Status unsur hara fosfor pada tiga tipe penggunaan lahan yang berbeda di Desa Lolu Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. (Dibimbing oleh H. Imam Wahyudi dan Isrun.,2018) Fosfor (P) merupakan unsur hara esensiil penyusun beberapa senyawa kunci dan sebagai katalis reaksi-reaksi biokimia penting di dalam tanaman. Ia berperan di dalam menangkap dan mengubah energi matahari menjadi senyawa-senyawa yang sangat berguna bagi tanaman. Itulah peran vital P di dalam nutrisi tanaman agar tanaman dapat tumbuh, berkembang, dan berproduksi dengan normal. Fosfor bersama-sama dengan nitrogen dan kalium, digolongkan sebagai unsur-unsur utama walaupun diabsorbsi dalam jumlah yang lebih kecil dari kedua unsur tersebut. Tanaman biasanya mengabsorbsi P dalam bentuk H2PO4- dan sebagian kecil dalam bentuk HPO42-. Pada pH tanah yang rendah, absorbsi dalam bentuk HPO42- akan meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur hara fosfor pada tiga tipe penggunaan lahan yang berbeda di Desa Lolu Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi tengah. Bertempat di tiga lokasi yaitu lahan kakao, lahan kelapa dalam, dan lahan tegalan. Analisis sampel tanah dilakukan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini menggunakan metode survey. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada dua kedalaman tanah yaitu 0-20 cm dan 21-40 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan P- Total pada tiga tipe penggunaan lahan yang berbeda masing-masing untuk lahan kakao 16,56 dan 17,61 , lahan kelapa dalam 16,95 dan 17,45 , lahan tegalan 14,88 dan 16,70. Pada lahan kakao,lahan kelapa dalam dan lahan tegalan memiliki kandungan P-Total rata-rata lebih tinggi pada kedalalaman tanah 0-20 cm dibandingkan kedalaman 21- 40 cm. sedangkan untuk P-Tersedia pada lahan kakao 12,86 dan 13,59 , lahan kelapa dalam 12,68 dan 13,47 , lahan tegalan 11,97 dan 13,65. Pada lahan kakao,lahan kelapa dalam dan lahan tegalan memiliki kandungan P-tersedia rata-rata lebih tinggi pada kedalaman 0 – 20 cm dibandingkan kedalaman 21 – 40 cm. |