JudulPengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Seledri (Apium Graveolens L) |
Nama: MARIA MAMUKO |
Tahun: 2020 |
Abstrak Tanaman pisang merupakan tanaman budidaya yang tumbuh subur di Indonesia. Umumnya, orang mengkonsumsi buah dari tanaman pisang saja sementara kulitnya akan dibuang sebagai limbah organik tanpa ada pengolahan. Salah satu cara untuk memanfaatkan limbah ini adalah dengan mengolah limbah menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair limbah kulit pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi pembaca dan masyarakat petani sayuran khususnya sayuran seledri untuk memanfaatkan limbah kulit pisang kepok sebagai pupuk organik cair. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang dikelompokkan berdasarkan jumlah daun dengan perlakuan dosis pupuk organik cair dari limbah kulit pisang yang terdiri dari: P0 (kontrol), P1 (20 ml/tanaman), P2 (40 ml/tanaman), P3 (60 ml/tanaman), P4 (80 ml/tanaman), P5 (100 ml/tanaman). Dalam penelitian ini terdapat 6 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 3 tanaman, sehingga diperlukan 54 tanaman. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA) dan menggunakan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf ? 0,05%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pupuk organik cair limbah kulit pisang dengan dosis 40-60 ml/polibag mampu memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter tinggi tanaman (cm), jumlah tangkai daun, jumlah anakan, bobot segar (g) dan bobot kering tajuk(g) tanaman seledri. Sedangkan pada bobot segar dan bobot kering akar serta panjang akar tidak berpengaruh nyata. |